Oslo | EGINDO.co – Organisasi Jepang Nihon Hidankyo, gerakan akar rumput penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada hari Jumat (11 Oktober), dalam sebuah peringatan kepada negara-negara yang memiliki senjata nuklir untuk tidak menggunakannya.
Sebagai saksi dari dua bom nuklir yang pernah digunakan dalam konflik, anggota kelompok tersebut, yang juga dikenal sebagai Hibakusha, telah mendedikasikan hidup mereka untuk memperjuangkan dunia yang bebas nuklir.
“Hibakusha menerima Hadiah Perdamaian atas upayanya untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir dan untuk menunjukkan melalui kesaksian saksi bahwa senjata nuklir tidak boleh digunakan lagi,” kata Komite Nobel Norwegia dalam kutipannya.
“Hibakusha membantu kita untuk menggambarkan hal yang tak terlukiskan, untuk memikirkan hal yang tak terpikirkan, dan untuk entah bagaimana memahami rasa sakit dan penderitaan yang tidak dapat dipahami yang disebabkan oleh senjata nuklir,” kata komite tersebut.
Tanpa menyebutkan nama negara tertentu, Joergen Watne Frydnes, ketua Komite Nobel Norwegia, memperingatkan bahwa negara-negara nuklir tidak boleh mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir.
“Senjata nuklir saat ini memiliki daya rusak yang jauh lebih besar. Senjata itu dapat membunuh jutaan orang dan akan berdampak sangat buruk pada iklim,” katanya dalam konferensi pers.
“Perang nuklir dapat menghancurkan peradaban kita.”
Frydnes memuji “upaya luar biasa” Nihon Hidankyo dan perwakilan Hibakusha lainnya untuk berkontribusi pada “penetapan tabu nuklir”.
“Oleh karena itu, sangat mengkhawatirkan bahwa saat ini tabu terhadap penggunaan senjata nuklir sedang ditekan,” katanya.
Tahun depan akan menandai peringatan 80 tahun dijatuhkannya bom nuklir oleh Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada bulan Agustus 1945.
Komite Nobel Norwegia secara rutin memusatkan perhatian pada isu senjata nuklir, yang terbaru adalah dengan memberikan penghargaan kepada Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN), yang memenangkan penghargaan tersebut pada tahun 2017.
Hadiah Nobel Perdamaian, senilai 11 juta kronor Swedia, atau sekitar US$1 juta, akan diberikan di Oslo pada tanggal 10 Desember, hari peringatan kematian industrialis Swedia Alfred Nobel, yang mendirikan penghargaan tersebut dalam surat wasiatnya tahun 1895.
Sumber : CNA/SL