Jakarta | EGINDO.com – Dalam setahun sedikitnya lebih dari 120 orang jurnalis atau awak Media terbunuh di Gaza dan awak media yang terbunuh selama meliput aksi pembantaian Israel di Gaza setahun terakhir. Hal itu diungkapkan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) dan Serikat Jurnalis Palestina (PJS).
Menurut satatan IFJ menunjukkan bahwa Aludaini adalah pendiri October 16th Media Group dan bekerja di sana sebagai jurnalis senior. Terbunuhnya jurnalis dan awak media di Gaza telah dilaporkan sejak 7 Oktober 2023. Ada tiga pekerja media yang terbunuh saat itu.
Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) dan Serikat Jurnalis Palestina (PJS) mengecam penyerangan dan pembunuhan secara langsung terhadap jurnalis yang dilakukan militer Israel. Selain ratusan korban tewas, banyak jurnalis yang mengalami luka serius bahkan dinyatakan hilang dalam tugas.
IFJ menyerukan penyelidikan segera atas kematian ratusan jurnalis di Gaza. “Siapkan tindakan pencegahan, kenakan peralatan keselamatan profesional, dan jangan bepergian tanpa media yang menyediakan semua peralatan keselamatan profesional yang dibutuhkan untuk meliput berbagai peristiwa. Tidak ada berita yang sepadan dengan nyawa seorang jurnalis,” tulis IFJ dalam situs web resminya.
Hassan Hamad, seorang jurnalis lepas baru saja terbunuh dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara, pada 6 Oktober 2024 lalu. Mengutip Al Jazeera, Hamad sempat diperingatkan oleh seorang tentara Israel untuk berhenti merekam situasi di Gaza. Akhir bulan September, seorang jurnalis perempuan bernama Wafa Aludaini juga terbunuh bersama dengan suami dan dua anaknya. Keluarga ini tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, Gaza bagian tengah. Mereka adalah jurnalis foto Palestina Mohammad Al-Salhi yang bekerja untuk Fourth Authority, Ibrahim Lafi dari kantor berita Ain Media, dan Mohammad Jarghoun yang merupakan jurnalis untuk Smart Media Gaza.
Sebagian besar jurnalis yang terbunuh sedang bertugas di sekitar lokasi pengungsian warga Palestina. Hampir semuanya kehilangan nyawa akibat serangan udara militer Israel yang juga menewaskan ratusan warga sipil lainnya.@
Bs/timEGINDO.com