Jakarta | EGINDO.com – Dekarbonisasi, Pertamina International Shipping (PIS) berhasil memangkas 36 kiloton setara CO2 (ktCO2e) emisi karbon setiap lini operasional hingga Agustus 2024. Ini terjadi berkat tiga program dekarbonisasi yaitu Green Ships Technology, Alternative Fuels , dan Green Port & Terminal.
Dalam siaran pers PIS yang dilansir EGINDO.com pada Kamis (3/10/2024) menyebutkan Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PIS Surya Tri Harto mengatakan, penurunan emisi karbon ini bahkan melampaui target awal sebesar 23 ktCO2e. “Tren sektor energi dan logistik maritim semakin mengedepankan aspek keberlanjutan, baik di sisi bisnis maupun lingkungan. PIS sebagai induk Sub Holding Integrated Marine Logistics Pertamina berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi pada 2050,” ungkap Surya.
Surya menjelaskan, melalui teknologi Green Ship, kapal-kapal PIS dirancang dengan spesifikasi khusus yang ramah lingkungan seperti penggunaan sistem pengolahan air ballast (Ballast Water Treatment System/BWTS) dan instalasi scrubber untuk mengelola limbah kapal, sehingga mengurangi dampak ekologis saat bersandar.
Lebih lanjut, PIS juga mengimplementasikan Alternative Fuels melalui teknologi Dual Fuel yang memungkinkan konversi bahan bakar hijau dalam meningkatkan efisiensi konsumsi.
Sementara untuk Green Port & Terminal, dalam meningkatkan infrastruktur darat, PIS terus menggalakkan produksi dan penggunaan energi terbarukan untuk instalasi yang dikelola melalui pemasangan panel surya pada pelabuhan dan terminal. “Untuk mencapai target jangka panjang PIS dalam mengurangi emisi karbon, kami menyadari bahwa fokus tidak bisa hanya pada pengurangan emisi dari aset kapal. Kami juga perlu melakukan pembenahan pada fasilitas pendukung, seperti support boat , terminal energi, dan pelabuhan,” imbuh Surya.
Surya menjelaskan, PIS berkomitmen mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi operasional dan menjalin kemitraan strategis.
PIS berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi bisnis hijau sebesar 34% pada tahun 2034. Dalam upaya ini, PIS akan mendatangkan kapal baru, yaitu Very Large Gas Carrier (VLGC), untuk meningkatkan kapasitas angkut bahan bakar hijau seperti LNG, LPG, dan amonia. Kehadiran dua unit kapal ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengangkutan bahan bakar rendah karbon, baik di dalam maupun luar negeri.
Surya menambahkan, pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan dan para pemain industri energi untuk mencari solusi inovatif demi mencapai target nol emisi pemerintah pada tahun 2060. “Hal utama yang mempengaruhi industri maritim, seperti kemajuan teknologi dan tantangan lingkungan,mengharuskan para pelaku industri dan pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mencari solusi inovatif guna menyeimbangkan efisiensi operasional dengan tanggung jawab lingkungan,” katanya menegaskan.@
Rel/fd/timEGINDO.com