SPI: Petani Jual Gabah Rp6 Ribu per Kilogram, HET Beras Rp15 Ribu per Kilogram

beras
Beras

Jakarta | EGINDO.com – Petani jual gabah hanya dihargai Rp6 ribu per kilogram. Setelah diolah dan dikemas, dijual dengan mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Bapanas cukup tinggi, harganya lebih dari Rp15 ribu per kilogram.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih menyoroti peran pemerintah dalam mensejahterakan petani. SPI menyoroti harga beras di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan Negara Asean lainnya.

World Bank atau Bank Dunia mengatakan bahwa harga beras di Indonesia 20% lebih mahal daripada harga beras di negara-negara Asean. Selain itu, Bank Dunia juga menyebutkan bahwa rata-rata pendapatan petani Indonesia tidak sebanding dengan naiknya harga beras. “Bayangkan saja, gabah yang dijual petani hanya dihargai Rp6 ribu per kilogram. Setelah diolah dan dikemas, dijual dengan mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Bapanas cukup tinggi. Lebih dari Rp15 ribu per kilogram,” kata Henry menjelaskan.

Baca Juga :  Credit Suisse Dapat Persetujuan Luncurkan Bisnis Di China

Diakuinya masalah itu sudah pernah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo. SPI bahkan mengkritik kebijakan Bapanas. Untuk itu, Henry berharap di pemerintahan Prabowo Subianto kelak, Bapanas bisa lebih memerhatikan kesejahteraan petani. Diharapkannya mendapat perhatian yang serius terhadap sektor pertanian.

Diharapkan, pemerintahan Prabowo memilih figur yang anti neoliberalisme memimpin Bapanas. Tata kelola perberasan nasional sebaiknya diserahkan kepada industri kecil dan koperasi. Bukan membuka ruang sebebas-bebasnya kepada kapitalis bermodal besar. Katanya Perum Bulog lebih diberdayakan. Bulog punya keterbatasan keuangan sehingga tidak bisa menyerap gabah petani secara maksimal.

Satu hal lagi, menurut Henry, alih fungsi lahan pertanian di era Jokowi, cukup luas. Dia mencatat lebih dari 1,5 juta hektare. “Ini hanya terjadi saat Jokowi. Misalnya, berapa ribu hektare sawah yang musnah untuk Bendara Kertajati, jalan tol, dan PSN-PSN lainnya. Jangan heran kalau kesenjangan lahan pertanian semakin menjulang,” katanya menegaskan.@

Baca Juga :  Berhasil Ditangkap, Pembegal Mahasiswa UMSU Hingga Tewas

Rel/fd/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top