Jakarta | EGINDO.com – Saham Emiten kertas Grup Sinarmas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dinilai masih murah. Pasalnya ada potensi mengalami kenaikan 60 persen lebih. Untuk itu, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk sedang berupaya mengurangi ketergantungan pada pulp dan beralih ke produk hilir yang memiliki harga lebih stabil dan pertumbuhan berbasis volume.
Para analis memprediksi lemahnya permintaan China untuk pulp serta kertas & kemasan (p&p) menyebabkan harga stagnan dan seiring dengan itu berkurang pengiriman ke China terhitung sejak April 2024 lalu memicu penurunan bertahap pengiriman pulp global. Namun, perkirakan permintaan pulp akan pulih pada September 2024 ini dimana saat perbedaan harga mulai melebar hingga lebih dari US$ 200/ton.
Pengiriman pulp ke China tetap lemah, meski ada tambahan kapasitas p&p sekitar 4 juta ton. Pada Juli, pengiriman ke China turun 15,8% mom dan 27,2% yoy. Sedangkan volume BHK pulp yang tiba pada Agustus hanya mencapai 1,28 juta ton atau turun 23,7% yoy, meski naik 26,2% mom. Akibatnya, impor BHK pulp China sepanjang Januari-Agustus 2024 sebanyak 10,1 juta ton, turun 2,2% yoy.
Berdasarkan data bea cukai China, harga BHK pulp impor pada Agustus sebesar US$ 690/ton, mendukung pendapatan produsen pulp pada kuartal III-2024 bakal tetap lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2024 saat harga sebesar US$ 648/ton. Namun, penurunan harga pulp baru-baru ini yang mencapai US$ 560/ton akan tercermin dalam performa kuartal IV-2024. Perlu dicatat bahwa pesanan biasanya memerlukan 2-6 pekan untuk sampai ke tujuan, dengan tambahan 2-4 pekan sebelum keluar dari gudang.
Adanya tambahan kapasitas 2,6 juta ton dari pabrik Cerrado Suzano dan ekspansi pulp di China menekan harga. Namun, China seharusnya tidak terlalu khawatir karena ketergantungannya pada impor serpihan kayu yang mahal, dengan biaya US$ 160-220/ton dan rasio konversi 2 kali, yang meningkatkan biaya produksi pulp menjadi US$ 380-500/ton dibandingkan biaya lebih rendah produsen terintegrasi sebesar US$ 220-260/ton.
Sebagaimana diketahui Indah Kiat (INKP), perusahaan kertas milik Grup Sinarmas memiliki mesin pendorong pertumbuhan pada 2025. Fasilitas baru yang dijadwalkan beroperasi pada kuartal II-2025 bakal menghasilkan kertas industri (putih). Untuk itu target harga saham INKP sebesar Rp13.625. meskipun saat ini harga saham INKP masih pada posisi pada level Rp 8.350. maka dengan demikian ada potensi kenaikan harganya 60% lebih.
Informasi yang dihimpun EGINDOcom target harga saham INKP pada tahun 2025Â didasari P/E sebesar 9 kali, relatif murah dengan diskon 24% dari industrinya, serta termasuk 2% premi ESG. Risiko utamanya bila terjadi pelemahan ekonomi China.@
Bs/fd/timEGINDO.com