Taipei | EGINDO.co – Penyidik ​​Taiwan pada hari Senin (23 September) memeriksa dua karyawan lagi dari sebuah perusahaan teknologi sebagai bagian dari penyelidikan atas pengiriman perangkat komunikasi yang dapat meledak ke kelompok militan Lebanon, Hizbullah.
Banyak pertanyaan mengenai dari mana perangkat itu berasal dan bagaimana perangkat itu dipasok ke kelompok militan tersebut setelah ratusan pager dan radio dua arah meledak di Lebanon minggu lalu, menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai hampir 3.000 orang.
The New York Times melaporkan bahwa Israel telah memasukkan bahan peledak ke dalam pengiriman pager dari Gold Apollo Taiwan, mengutip pernyataan Amerika Serikat dan pejabat anonim lainnya.
Penyidik ​​Taiwan awalnya menggeledah empat lokasi dan memeriksa dua orang termasuk kepala Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, yang telah membantah telah memproduksi perangkat tersebut.
Pada hari Senin, kantor kejaksaan mengatakan bahwa mereka telah memeriksa dua karyawan perusahaan lainnya.
“Hari ini, ia juga memerintahkan divisi Keamanan Nasional … untuk mewawancarai mantan atau karyawan saat ini (Gold Apollo) sebagai saksi,” kata kantor kejaksaan di distrik Shilin, Taipei, tempat perusahaan itu berkantor pusat.
“Keduanya membantu mengklarifikasi kasus tersebut, dan seluruh kasus tersebut sedang diselidiki secara intensif,” kata kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan.
Penyidik ​​sejauh ini belum menyebutkan nama saksi mana pun, meskipun Hsu terlihat pada hari Kamis mondar-mandir antara kantor dan kantor pusatnya bersama para penyidik.
Gold Apollo awalnya menuding mitranya yang berkantor pusat di Hongaria, BAC Consulting, yang diizinkan oleh perusahaan Taiwan tersebut untuk menggunakan merek dagangnya.
Namun, seorang juru bicara pemerintah Hongaria mengatakan BAC Consulting adalah “perantara perdagangan, tanpa lokasi produksi atau operasional di Hongaria”.
Media Taiwan telah mengidentifikasi Wu Yu-jen, seorang perwakilan Gold Systems – yang dilaporkan terkait dengan BAC Consulting – sebagai orang lain yang dibawa untuk diinterogasi minggu lalu.
Menteri ekonomi pulau itu mengatakan mereka “yakin” bahwa pager yang meledak di Lebanon “tidak diproduksi di Taiwan”.
Sumber : CNA/SL