Jakarta | EGINDO.com – Hingga Agustus 2024, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan pajak negara sebesar Rp1.196,54 triliun. Nilai tersebut setara 60,16% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono dalam Konferensi Pers APBN KiTa, pada Senin (23/9/2024) kemarin di Jakarta. Dijelaskannya Kemenkeu mencatat Penerimaan penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan penjualan barang mewah (PPnBM) mencatat kinerja positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih terjaga. Hingga September 2024 PPN dan PPnBM tercatat sebesar Rp 470,81 triliun atau setara 58,03% dari target tahun 2024. PPnBM mengalami pertumbuhan bruto sebesar 7,36%.
Lalu katanya PBB dan pajak lainnya mengalami pertumbuhan bruto sebesar 34,18% menjadi Rp15,76 triliun atau setara dengan 41,78% dari target tahun ini. Kinerja positif pada PBB dan pajak lainnya didorong dari pemindahbukuan PBB migas. Sementara itu, PPh Non Migas dan PPh Migas hingga September 2024 masih mengalami kontraksi bruto. PPh non migas mengalami kontraksi bruto 2,46% menjadi Rp 665,51 triliun atau setara 67,58% dari target APBN tahun 2024.
Menurutnya, kontraksi pada PPh non migas terjadi akibat adanya pelemahan harga komoditas tahun lalu yang menyebabkan profitabilitas tahun 2023 menurun terutama pada sektor terkait komoditas, begitu juga dengan PPh Migas yang mengalami kontraksi bruto sebesar 10,23% menjadi Rp 44,45 triliun atau 58,20% dari target tahun 2024.@
Bs/fd/timEGINDO.com