Medan | EGINDO.co – Pengamat Ekonomi, Politik dan Pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan Drs Shohibul Anshor Siregar Msi mengatakan ketergantungan pada pajak dapat membuat Indonesia rentan terhadap faktor-faktor eksternal, seperti fluktuasi harga komoditas global.
Shohibul Anshor Siregar menjawab pertanyaan EGINDO.com di Medan mengatakan dalam konteks penerimaan pajak oleh Negara penting untuk menciptakan kebijakan yang dapat melindungi pendapatan negara dari dampak negatif kondisi global.
Katanya melihat data dari Badan Pusat Statistk (BPS) tahun 2024 yang menggambarkan bahwa 82,4% pendapatan negara berasal dari pajak hal itu mencerminkan ketergantungan yang tinggi pada sumber pendapatan pajak, yang dapat menjadi masalah jika ada perubahan dalam perekonomian, seperti resesi atau penurunan aktivitas bisnis.
“Pendapatan negara yang didominasi oleh pajak menandakan perlunya diversifikasi sumber pendapatan. Sumber daya alam dan badan usaha milik negara hanya menyumbang persentase kecil, sehingga risiko ketidakstabilan ekonomi dapat meningkat,” kata Shohibul Anshor menegaskan.
Menurutnya penting untuk mempertimbangkan keadilan dalam sistem perpajakan. Jika pajak terlalu tinggi, ini dapat membebani masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah. Perlu ada evaluasi untuk memastikan bahwa pajak yang diterapkan adil dan tidak menghambat pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu katanya mengingat sebagian besar pendapatan berasal dari pajak, penting untuk memastikan bahwa penggunaan anggaran pemerintah efisien. Pemborosan atau korupsi dalam penggunaan anggaran dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
“Wajar jika kini dengan sendirinya merangsang orang secara kritis menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan pendapatan negara. Masyarakat perlu diberi informasi yang jelas tentang bagaimana pajak mereka digunakan dan dampaknya terhadap pembangunan negara. Hal itu wajar karena pajak dari jerih payah rakyat bekerja,” katanya menandaskan.@
rel/fd/timEGINDO.co