Jakarta|EGINDO.co Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Rabu, 18 September 2024, diperkirakan akan cenderung stagnan atau bergerak mendatar. Hal ini disebabkan oleh sikap hati-hati para pelaku pasar yang masih menanti pengumuman BI Rate dari Bank Indonesia serta hasil pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Menurut Fanny Suherman, Kepala Riset Retail BNI Sekuritas, IHSG diprediksi akan mengalami kenaikan terbatas dengan perkiraan kisaran support di antara 7.760-7.800 dan resistensi di level 7.880-7.900.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, IHSG tercatat mengalami kenaikan hingga mencapai level 7.831, didorong oleh aksi beli bersih dari investor asing sebesar Rp670 miliar. Saham-saham yang paling banyak diburu oleh investor asing antara lain BRIS, BBCA, BMRI, UNTR, dan CPIN.
Sementara itu, bursa saham global pada hari Selasa kemarin menunjukkan variasi dalam pergerakannya. Di Wall Street, indeks S&P 500 naik tipis sebesar 0,03 persen, dan Nasdaq Composite meningkat 0,20 persen, sementara Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan 0,04 persen. Di kawasan Asia-Pasifik, hanya indeks Nikkei di Jepang yang ditutup di zona merah dengan penurunan sebesar 1,03 persen, sedangkan indeks saham di Australia, Hong Kong, Korea Selatan, dan Taiwan tercatat mengalami kenaikan.
Sentimen suku bunga terus mendominasi keputusan investor, terutama terkait kebijakan suku bunga dari The Fed. Selain itu, kebijakan suku bunga dari beberapa bank sentral lainnya seperti Brazil, Turki, Inggris, Afrika Selatan, Jepang, dan Tiongkok juga dijadwalkan akan diumumkan dalam pekan ini, yang turut memengaruhi pergerakan pasar.
Sumber: rri.co.id/Sn