Kapal Filipina dari Kawasan Sengketa di LCS Kembali ke Pelabuhan

Kapal Filipina kembali dari kawasan sengketa LCS
Kapal Filipina kembali dari kawasan sengketa LCS

Manila | EGINDO.co – Filipina akan kembali ke pelabuhan dengan kapal penjaga pantai yang berlabuh di Beting Sabina yang disengketakan di Laut Cina Selatan setelah lima bulan bertugas sebagai tanda selesainya misinya, kata dewan maritim pada Minggu (Minggu 15).

Sejak April, kapal penjaga pantai Teresa Magbanua dikerahkan untuk memantau apa yang diduga Manila sebagai kegiatan reklamasi skala kecil oleh Cina di daerah tersebut.

Kehadirannya telah membuat marah Beijing, mengubah beting tersebut menjadi titik api terbaru di perairan yang disengketakan.

“Setelah lebih dari lima bulan di laut, di mana ia melaksanakan tugas penjagaannya melawan rintangan yang sangat besar, BRP Teresa Magbanua sekarang berlayar kembali ke pelabuhan asalnya dengan misinya yang telah selesai,” kata Lucas Bersamin, sekretaris eksekutif dan ketua Dewan Maritim Nasional dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Diisukan Akan Naik, Harga Pertalite Jumat 19 Agustus 2022

Bersamin mengatakan kembalinya Teresa Magbauna diperlukan untuk kebutuhan medis awaknya dan untuk menjalani perbaikan.

Tidak ada komentar langsung dari kedutaan Cina di Manila.

Langkah tersebut menyusul perundingan tingkat tinggi antara Manila dan Beijing di Tiongkok minggu lalu, di mana Filipina menegaskan kembali posisinya terhadap Sabina dan Tiongkok menegaskan kembali permintaannya agar kapal tersebut ditarik.

Wilayah tersebut, yang disebut Tiongkok sebagai Terumbu Karang Xianbin dan Filipina sebagai Beting Escoda, terletak 150 km di sebelah barat provinsi Palawan, Filipina, jauh di dalam zona ekonomi eksklusif negara tersebut.

Manila dan Beijing saling menuduh telah sengaja menabrak kapal satu sama lain dalam serangkaian bentrokan di dekat Sabina bulan lalu, tepat setelah mencapai pakta mengenai misi pasokan ulang ke kapal angkatan laut Filipina yang terdampar di Beting Thomas Kedua.

Baca Juga :  Gempa Mengguncang Sukabumi, Pagi Ini

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut Cina, yang tumpang tindih dengan zona maritim Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Pada tahun 2016, pengadilan arbitrase Den Haag membatalkan klaim ekspansif dan historis Tiongkok, sebuah keputusan yang ditolak Beijing.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top