Latvia Melaporkan Drone Rusia Jatuh Di Wilayah NATO

Drone Rusia jatuh di wilayah NATO
Drone Rusia jatuh di wilayah NATO

Riga | EGINDO.co – Presiden Latvia pada hari Minggu (8 September) mengatakan bahwa sebuah pesawat nirawak militer Rusia telah jatuh di wilayahnya, seraya menambahkan bahwa pelanggaran wilayah udara telah meningkat di sepanjang perbatasan timur NATO.

Negara Baltik tersebut, yang pernah diperintah oleh Uni Soviet tetapi sekarang menjadi anggota UE dan NATO, memiliki hubungan yang tegang dengan Moskow setelah kemerdekaan, dan hubungan tersebut semakin memburuk sejak Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari 2022.

“Sebuah pesawat nirawak militer Rusia … jatuh di bagian timur Latvia kemarin. Ada penyelidikan yang sedang berlangsung,” kata Presiden Latvia Edgars Rinkevics di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

“Kami berhubungan erat dengan sekutu kami. Jumlah insiden semacam itu meningkat di sepanjang sisi timur NATO dan kami harus mengatasinya secara kolektif,” tambahnya.

Baca Juga :  Kasus Doping-Valieva Dirujuk Ke CAS, Kata Presiden WADA

Kementerian pertahanan Latvia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat nirawak tersebut telah terbang ke wilayah udara negara itu dari Belarus dan jatuh di kotamadya Rezekne.

“Situasi ini merupakan konfirmasi bahwa kita perlu melanjutkan pekerjaan yang telah kita mulai untuk memperkuat perbatasan timur Latvia, termasuk pengembangan kemampuan pertahanan udara dan kemampuan peperangan elektronik untuk membatasi aktivitas UAV dengan berbagai aplikasi,” kata Menteri Pertahanan Andris Spruds.

Rekan anggota NATO, Rumania, juga pada hari Minggu mengatakan bahwa pesawat nirawak serang Rusia yang menargetkan infrastruktur sipil di negara tetangga Ukraina pada malam hari telah memasuki wilayah udaranya.

Bukares mengutuk keras “pelanggaran baru” yang disebabkan oleh “serangan ilegal” Moskow.

Baca Juga :  Biden Dan Scholz Janji Hukum Rusia Atas Perang Di Ukraina

Sejak melancarkan invasinya, Rusia telah berulang kali melakukan serangan malam hari di kota-kota di seluruh Ukraina, sering kali menargetkan pelabuhan di wilayah selatan Odesa setelah keluar dari kesepakatan ekspor gandum.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga pada hari Minggu mengutuk pelanggaran wilayah udara Rumania dan Latvia, menyebutnya sebagai “pengingat nyata bahwa tindakan agresif Rusia melampaui Ukraina”.

Ia menambahkan pada X bahwa Ukraina membutuhkan tindakan konkret dari sekutu.

“Keputusan kolektif yang berani untuk menggunakan pertahanan udara mitra guna mencegat rudal dan pesawat nirawak Rusia di atas Ukraina. Bantuan militer yang lebih kuat dan lebih cepat bagi para pejuang Ukraina. Mencabut pembatasan penggunaan senjata oleh Ukraina. Bertindaklah sekarang,” katanya.

Baca Juga :  Xi Bicara Ke Putin, Dunia Sedang Kacau, Namun Persahabatan dengan Rusia Tetap Bertahan

Polandia juga mencatat setidaknya dua kasus pelanggaran wilayah udaranya oleh rudal atau pesawat nirawak Rusia yang menyerang Ukraina, yang terakhir terjadi pada bulan Desember.

Warsawa akhir bulan lalu menyatakan bahwa sebuah benda terbang telah memasuki wilayah udaranya tetapi kemudian menarik kembali klaim tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan minggu lalu, Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan Warsawa seharusnya memiliki hak untuk menembak jatuh rudal Rusia yang menargetkan Ukraina sebelum memasuki wilayah udara Polandia, meskipun ada tentangan NATO.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top