DPR: Pemerintah Diminta Berlakukan Protokol Kesehatan, Kasus Monkeypox Meningkat

Monkeypox
Monkeypox

Jakarta | EGINDO.co – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kembali kewajiban protokol kesehatan dan mempersiapkan penanganan khusus untuk anak-anak imbas kasus suspect Mpox (MonkeyPox) atau cacar monyet terus bertambah di Indonesia.

Hal itu dikatakan anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo dalam rilisnya kepada media pada, Sabtu (7/9/2024) kemarin. Dinilainya apabila pembatasan terlambat dilakukan maka banyak masyarakat uang berpotensi terkena Mpox, terutama jika ada keluarga yang menjadi suspect.

“Mpox sudah harus ditangani dengan serius. Kami mendesak pemerintah untuk segera menerapkan protokol kesehatan ke masyarakat dan menyiapkan penanganan secara lebih komprehensif, khususnya untuk anak-anak yang juga berisiko terpapar Mpox,” katanya.

Menurutnya harus komitmen tinggi dari Pemerintah untuk menangani Mpox, apalagi berdasarkan informasi Kementerian Kesehatan (Kesehatan) sudah ada laporan sepuluh kasus suspect Mpox di Bali, Yogyakarta, Jakarta dan sekitarnya, serta Kalimantan. Sementara itu di Jabodetabek, suspect ditemukan di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kemudian ada juga beberapa suspect Mpox di wilayah Jakarta Barat. Sebelumnya 3 kasus suspect Mpox juga terdapat di Palembang, Sumatera Selatan, meski hasil pemeriksaan laboratoriumnya sudah dinyatakan negatif.

Baca Juga :  Korea Utara Mengembangkan Program Rudal Dan Nuklir Pada 2021

Untuk itu kata Rahmad, Pemerintah perlu mewaspadai varian terbaru Mpox yang penyebarannya cepat di Republik Demokratik Kongo, yaitu Clade 1B di mana varian ini cukup membahayakan pasien meskipun di Indonesia belum ada penambahan kasus positif Mpox dan Clade I juga belum terdeteksi, Pemerintah harus mengambil langkah konkret salah satunya dengan implementasi protokol kesehatan atapun edukasi masif kepada masyarakat.

Memang Mpox bukan penyakit mematikan, tetapi penyakit Mpox yang terjadi karena infeksi virus MPXV itu mudah menular. Penularan virus Mpox antar-manusia dapat terjadi melalui kontak langsung berupa berjabat tangan, bergandengan, dan termasuk kontak seksual.

Rahmad meminta Pemerintah untuk meningkatkan sistem surveilans epidemiologis yaitu kegiatan analisis yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus terhadap suatu penyakit agar dapat dilkukan tindakan penanggulangan secara efektif. Hal ini mengingat sudah mulainya bermunculan kembali kasus suspect Mpox beberapa waktu terakhir. “Deteksi dini adalah kunci dalam memitigasi penyebaran penyakit. Selain itu, optimalisasi fasilitas laboratorium untuk mendeteksi berbagai patogen dengan cepat dan akurat juga menjadi prioritas,” katanya.

Baca Juga :  Larangan Mudik, DPR: Berikan Insentif Kepada Usaha Jasa Transportasi

Menurutnya pemerintah perlu meningkatkan program edukasi dan sosialisasi untuk masyarakat hingga ke pelosok negeri. Perlu ditingkatkan pelatihan kepada tenaga kesehatan sehingga semua nakes sudah paham betul cara mendeteksi, menangani, dan melaporkan kasus Mpox dengan cepat dan tepa.

“Pemerintah perlu membuat langkah khusus untuk penanganan apabila suspect atau pasien positif Mpox adalah anak-anak. Sebab penanganan pada pasien anak berbeda dengan pasien umum dewasa, terlihat saat pandemi Covid-19 lalu, ibu-ibu banyak yang takut dan khawatir anak-anak mereka kena Mpox karena kalau anak yang kena butuh pendampingan orang tua atau orang dewasa, sementara Mpox ini sangat menular, bahkan hanya dengan sentuhan saja,” katanya menegaskan.@

Baca Juga :  Wacana Penerapan BPKB Berbasis Digital, Apa Manfaatnya

Bs/fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top