Filipina-Indonesia Bahas Kemungkinan Pertukaran Tahanan Terkait Buronan Alice Guo

Gregor Haas dan Alice Guo
Gregor Haas dan Alice Guo

Manila | EGINDO.co – Pihak berwenang Filipina dan Indonesia tengah membahas kemungkinan pertukaran tahanan yang melibatkan mantan walikota Alice Guo yang buron dan seorang tersangka penyelundupan narkoba asal Australia yang dicari oleh Jakarta.

Dituduh memiliki hubungan dengan sindikat kriminal Tiongkok, Guo ditangkap pada hari Selasa (3 September) di Kota Tangerang – di pinggiran Jakarta – setelah lebih dari sebulan dalam pelarian. Ia dicari oleh Senat Filipina karena menolak menghadiri pemeriksaan kongres atas dugaan hubungannya dengan tindak pidana.

Para pejabat Indonesia mengatakan bahwa ia akan dideportasi ke Filipina, meskipun waktu kepulangannya belum ditetapkan.

“(Waktunya) tergantung pada hasil investigasi polisi,” kata menteri hukum Indonesia Supratman Andi Agtas kepada Reuters.

Jakarta telah menyatakan harapan bahwa Manila akan membalas dengan mengekstradisi Gregor Haas, seorang buron yang dicari oleh badan antinarkoba Indonesia. Warga negara Australia tersebut ditangkap di Cebu pada bulan Mei, dan telah dituduh melakukan perdagangan narkoba.

Baca Juga :  Peraih Nobel Maria Ressa Dibebaskan Dari Penggelapan Pajak

“Kami berharap pemerintah Filipina mau bekerja sama dengan menyerahkan Gregor Haas,” kata Inspektur Jenderal Krishna Murti, Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Nasional Indonesia, kepada kantor berita Kompas pada Rabu (4 September).

“Masalah ini masih dalam tahap negosiasi untuk pertukaran resmi.”

Tidak Ada Permohonan Resmi Yang Diajukan Manila

Pejabat Departemen Kehakiman Filipina mengklarifikasi pada Kamis (5 September) bahwa Indonesia belum mengajukan permintaan resmi untuk pertukaran tahanan.

“Tidak ada permintaan resmi dari Indonesia terkait pertukaran tahanan yang sedang dibicarakan,” kata Wakil Menteri Kehakiman Nicky Ty dalam sebuah wawancara di Dobol B TV seperti dilansir GMA News Online. Ia menambahkan bahwa itu hanya “kemungkinan”.

“Jangan gegabah. Saat ini kami masih berharap Alice Guo segera dideportasi,” imbuhnya.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu, pengacara Guo, Stephen David, mengatakan tim hukumnya merasa lega tentang penangkapan Guo yang aman.

Baca Juga :  Platform 'Re-Staking' Kripto Berkembang Pesat Seiring Investor Kejar Keuntungan

“Ini merupakan perkembangan yang baik bagi kami sehingga kami dapat menjawab tuduhan dan masalah yang dilontarkan terhadapnya. Sebagai penasihat hukumnya, kami sangat prihatin dengan kesehatan, keselamatan, dan keamanannya,” kata Tn. David seperti dilansir oleh media berita Filipina.

“Dia mungkin belum tahu atau menyadarinya sekarang, tetapi kejadian baru-baru ini dapat menjadi awal yang baik untuk semua kasusnya,” tambahnya.

Senat meluncurkan penyelidikan pada bulan Mei setelah penggerebekan kasino di Bamban pada bulan Maret mengungkap apa yang menurut pejabat penegak hukum adalah penipuan yang dijalankan dari sebuah fasilitas yang dibangun di atas tanah yang sebagian dimiliki Guo.

Badan penegak hukum Filipina, termasuk Dewan Anti Pencucian Uang, bulan lalu bersama-sama mengajukan beberapa tuduhan pencucian uang terhadap Guo dan 35 orang lainnya ke departemen kehakiman.

Mereka menuduh Guo dan rekan-rekan konspiratornya telah mencuci hasil kejahatan senilai lebih dari 100 juta peso (US$1,8 juta).

Baca Juga :  Filipina Menyita 1,8 Ton Sabu Dalam Penggerebekan Narkoba

Guo, yang mengatakan bahwa dia adalah warga negara Filipina asli, telah membantah tuduhan tersebut, menyebutnya “jahat”.

Guo mencalonkan diri sebagai warga negara Filipina, tetapi sidik jarinya kemudian ditemukan cocok dengan sidik jari warga negara Tiongkok, Guo Hua Ping.

Setelah dicopot dari jabatannya sebagai wali kota kota Bamban di provinsi Tarlac, Guo melarikan diri dari negara itu pada bulan Juli, menggunakan paspor Filipina ke negara tetangga Malaysia dan Singapura, sebelum pergi ke Indonesia pada bulan Agustus, kata badan anti-kejahatan.

Guo ditangkap bersama seorang biksu Tiongkok dan dibantu oleh seorang mantan polisi Tiongkok selama pelariannya dari Filipina, kata Supratman pada hari Rabu, tetapi tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Setelah kembali, Guo, yang memotong pendek rambutnya dalam upaya penyamaran, akan diserahkan ke penegak hukum dan kemudian Senat, kata Jaime Santiago, direktur Biro Investigasi Nasional.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top