Percepat Transportasi Berkelanjutan untuk Tekan Polusi

Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH
Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto,SH.SSOS.MH

Jakarta|EGINDO.co Pengamat transportasi dan hukum, Budiyanto, menyampaikan bahwa penggunaan bahan bakar fosil untuk transportasi akan menghadapi tantangan besar di masa depan, dengan kemungkinan terjadinya defisit atau bahkan habisnya sumber daya. Hingga saat ini, bahan bakar yang tidak terbarukan masih menjadi andalan utama untuk kendaraan bermotor, baik untuk kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, jumlah sarana transportasi juga bertambah secara signifikan.

Budiyanto mengungkapkan bahwa pertambahan kendaraan bermotor, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, hampir tidak terkendali. Sementara itu, peningkatan panjang jalan tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor. Ketidakseimbangan ini menyebabkan berbagai masalah, termasuk kemacetan lalu lintas dan meningkatnya polusi udara.

Baca Juga :  Mungkin Neymar Akan Bermain Lagi Dengan Messi Di Barcelona

“Kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar polusi udara, sekitar 47 persen, diikuti oleh sumber polusi lainnya,” ujar Budiyanto.

Mantan Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum, Ajun Komisaris Besar Polisi (Purn.) Budiyanto, S.H., S.Sos., M.H., menjelaskan bahwa polusi udara berdampak langsung pada kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Dalam jangka panjang, hal ini akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan perlu segera diambil agar polusi dapat ditekan dan kualitas udara kembali pada tingkat yang normal dan diharapkan.

“Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah mengembangkan transportasi yang berkelanjutan,” tegas Budiyanto.

Ia menambahkan bahwa prinsip pengembangan berkelanjutan adalah membangun transportasi yang ramah lingkungan dengan mengedepankan penggunaan kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif. Dengan fokus pada pengembangan transportasi berkelanjutan, tingkat polusi dapat dikurangi secara bertahap.

Baca Juga :  Pengamat: Bangunan Ruko Makan Bahu Jalan, Dapat Dipidanakan

Budiyanto menjelaskan bahwa pemerintah saat ini sedang menggalakkan penggunaan kendaraan berbahan bakar listrik dengan memberikan subsidi harga terhadap kendaraan listrik. Dengan adanya subsidi tersebut, diharapkan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil dapat dibatasi atau dikurangi secara bertahap, dan masyarakat dapat beralih ke kendaraan listrik. Kendaraan listrik ini dapat dikembangkan baik untuk kendaraan pribadi maupun untuk transportasi umum.

“Pada intinya, ke depan, pemerintah harus berani mendorong pengembangan transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan serta mempercepat perubahan pola pikir masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum,” pungkas Budiyanto.

Ia menegaskan bahwa salah satu langkah yang efektif untuk menekan polusi udara adalah dengan membangun transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan, menggunakan kendaraan listrik, bahan bakar alternatif, serta mendorong pemanfaatan transportasi umum sebagai sarana mobilitas masyarakat. (Sn)

Bagikan :
Scroll to Top