Jakarta|EGINDO.co Pasar saham Indonesia diperkirakan akan kembali mengalami penguatan setelah mengalami tekanan. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,01 persen pada hari Selasa, arus investasi asing masih mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp127 miliar. Saham-saham unggulan seperti BBRI, BREN, BBNI, INDF, dan ITMG menjadi incaran utama investor asing.
Fanny Suherman, Kepala Riset Retail BNI Sekuritas, mengungkapkan bahwa IHSG memiliki potensi untuk rebound dengan level support berada di kisaran 7.550-7.600 dan resistensi diperkirakan akan bergerak di rentang 7.650-7.700.
Di sisi lain, pasar saham di wilayah Asia Pasifik umumnya masih menunjukkan tren pelemahan. Investor sedang mencermati data ekonomi dari berbagai negara di kawasan ini. Di Korea Selatan, inflasi bulan Agustus 2024 tercatat turun ke level terendah sejak Maret 2021, yakni dari 2,6 persen pada Juli menjadi 2 persen.
Di tengah kondisi tersebut, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,61 persen, S&P/ASX 200 Australia turun 0,08 persen, dan Nikkei 225 Jepang turun tipis 0,04 persen meskipun Topix berhasil naik 0,64 persen. Sementara itu, indeks CSI 300 Tiongkok naik 0,26 persen, tetapi Hang Seng Hong Kong turun 0,23 persen. Indeks FTSE Straits Times Singapura mencatat kenaikan 0,48 persen, sementara FTSE Malay KLCI Malaysia turun 0,09 persen.
Di Amerika Serikat, pasar saham Wall Street mengalami penurunan tajam akibat pelemahan saham-saham teknologi. Dow Jones Industrial Average turun 1,51 persen, S&P 500 anjlok 2,12 persen, dan Nasdaq Composite merosot 3,26 persen. Penurunan ini dipicu oleh dua laporan produksi manufaktur yang menunjukkan tanda-tanda kelemahan, di mana laporan S&P Global dan Institute for Supply Management mencatat penurunan dari bulan sebelumnya dan hasil yang di bawah ekspektasi.
Sumber: rri.co.id/Sn