Jakarta|EGINDO.co Budiyanto, seorang pemerhati masalah transportasi dan hukum, menyampaikan bahwa sistem manajemen lalu lintas cerdas (smart traffic management) memiliki efektivitas yang tinggi dalam mengatasi kemacetan di daerah urban yang dinamis. Menurutnya, kondisi lalu lintas yang terus berubah memerlukan respon yang cepat dan adaptif, yang tidak bisa dicapai dengan metode konvensional.
“Dalam konteks lalu lintas yang dinamis, terdapat perubahan dalam volume, kecepatan, dan kondisi jalan yang terus berubah dari waktu ke waktu. Hal ini tidak dapat direspons dengan cara-cara konvensional karena cara tersebut tidak mampu mendeteksi variabel lalu lintas secara cepat dan tepat,” ungkap Budiyanto.
Ia menekankan bahwa perubahan lalu lintas yang cepat hanya dapat direspons dengan menggunakan teknologi canggih. Teknologi yang sedang dikembangkan saat ini adalah sistem manajemen lalu lintas cerdas. Sistem ini menggunakan sensor dan kamera untuk mendeteksi situasi lalu lintas secara real-time, termasuk mobilitas kendaraan dan kendala yang terjadi saat ini.
“Dengan adanya teknologi sensor dan kamera yang terpasang, sistem ini dapat mendeteksi variabel lalu lintas, melakukan analisis, dan memberikan solusi secara cepat dan tepat. Bahkan, dalam kondisi darurat yang tiba-tiba muncul, informasi dapat disampaikan kepada pengguna jalan, memungkinkan mereka untuk memilih rute alternatif dan menjaga agar kondisi lalu lintas tetap terkendali,” jelas Budiyanto.
Sistem manajemen lalu lintas cerdas mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi. Informasi yang masuk melalui sistem ini diolah dan hasilnya dikomunikasikan kepada masyarakat pengguna jalan. Dengan deteksi dan analisis real-time, sistem ini mampu menghasilkan solusi yang akurat dan cepat, termasuk saat menghadapi kondisi darurat.
Budiyanto juga menambahkan bahwa sistem ini dapat mengintegrasikan berbagai ruang kendali lalu lintas dan ruang parkir kendaraan. Semua pergerakan lalu lintas, termasuk volume kendaraan dan kondisi darurat, dapat terdeteksi dengan baik. Data yang dikumpulkan dapat dianalisis untuk menghasilkan langkah solusi yang responsif dan adaptif.
“Dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya otomatis, semua variabel lalu lintas seperti volume kendaraan, mobilitas, dan waktu tempuh dapat dikendalikan dengan baik. Sistem ini juga dapat menangani situasi darurat dengan efektif,” ujar Budiyanto.
Penempatan sistem manajemen lalu lintas cerdas bertujuan untuk meningkatkan mobilitas, mengurangi kemacetan, dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, sistem ini diharapkan dapat menghadapi tantangan lalu lintas di masa depan dengan lebih efektif. Sistem ini mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengoptimalkan aliran lalu lintas dan meningkatkan keselamatan.
“Dengan demikian, manajemen lalu lintas cerdas akan dapat memberikan solusi kemacetan yang efektif, karena sistem ini bekerja secara otomatis dalam pengumpulan data, analisis, dan penyediaan solusi yang cepat dan tepat, termasuk saat menghadapi kondisi darurat,” tutup Budiyanto. (Sn)