Jakarta|EGINDO.co Menurut analis pasar uang Ariston Tjendra, nilai tukar rupiah diperkirakan masih dapat menguat terhadap dolar AS pada hari Jumat, 9 Agustus 2024.
Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS yang kemungkinan besar akan dilakukan pada rapat bulan September mendatang masih memberikan dampak positif.
Survei CME Fed Watch Tool menunjukkan bahwa pasar sudah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga oleh The Fed.
Pada pagi ini, meskipun rupiah terlihat melemah, Ariston menjelaskan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh penguatan tajam sebelumnya, yang membawa rupiah mendekati area support penting di kisaran Rp15.900-an.
Ariston memprediksi peluang penguatan menuju Rp15.830 dengan potensi resistensi di kisaran Rp16.000.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 8 Agustus 2024, nilai tukar rupiah telah meninggalkan level Rp16.000 per dolar AS, dengan kenaikan 0,88 persen menjadi Rp15.893 per dolar AS menurut Bloomberg.
Sumber: rri.co.id/Sn