Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Menguat, Rupiah Berpeluang Naik

Seorang pegawai di gerai valas menunjukkan uang rupiah dan uang dolar AS.
Seorang pegawai di gerai valas menunjukkan uang rupiah dan uang dolar AS.

Jakarta: Ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan semakin menguat, yang berdampak pada pelemahan dolar AS dan penguatan beberapa mata uang, termasuk rupiah.

Menurut Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Selasa (6/8/2024), “Rupiah berpotensi menguat hari ini terhadap dolar AS, karena kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan di Amerika Serikat pada bulan September semakin besar.” Pada penutupan perdagangan hari Senin, rupiah menguat sebesar 0,07% atau 11 poin, menjadi Rp16.189 per dolar AS.

Ariston mengungkapkan bahwa pelaku pasar mengidentifikasi risiko perlambatan ekonomi AS, yang terlihat dari data tenaga kerja yang kurang memuaskan. Selain itu, Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, juga menyampaikan bahwa terdapat perlambatan di pasar tenaga kerja AS dan penurunan inflasi.

Baca Juga :  Sydney Bersiap Buka Lockdown, Dokter Khawatir Terlalu Cepat

“Akibatnya, pelaku pasar meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS, terutama untuk bulan September, dengan potensi kenaikan sebesar 50 basis poin, dari yang sebelumnya hanya 25 basis poin,” ujar Ariston.

Pagi ini, indeks dolar AS juga menunjukkan penurunan dibandingkan hari sebelumnya, berada pada level 102,80. “Perkiraan kami, rupiah mungkin akan menguat ke arah Rp16.100 per dolar AS hari ini, dengan potensi resisten di posisi Rp16.200 per dolar AS,” tutup Ariston.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top