Seoul | EGINDO.co – Saham Korea Selatan jatuh untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Senin, dengan pembatasan perdagangan diaktifkan untuk pertama kalinya dalam empat tahun, karena selera risiko menurun di seluruh pasar keuangan global akibat kekhawatiran resesi AS.
Indeks acuan KOSPI turun sebanyak 8,1 persen dalam perdagangan sore, setelah turun 3,7 persen pada hari Jumat, dan bersiap untuk mencatat sesi terburuknya sejak Maret 2020.
Penurunan tersebut memicu pembatasan perdagangan sidecar dan circuit breaker pada KOSPI untuk pertama kalinya sejak 2020. Keduanya juga diaktifkan pada indeks junior KOSDAQ.
Sidecar diaktifkan ketika indeks berjangka jatuh atau naik tajam dan menghentikan program perdagangan selama lima menit untuk mengekang pergerakan harga yang tajam. Circuit breaker, yang menghentikan semua perdagangan saham dan derivatif selama 20 menit, diaktifkan ketika indeks jatuh atau naik lebih dari 8 persen.
Di pasar Asia yang lebih luas, MSCI Asia Pacific ex-Japan Index turun lebih dari 2 persen, sementara Nikkei Jepang turun 10 persen.
Perusahaan besar chip Samsung Electronics dan SK Hynix turun lebih dari 9 persen, mengikuti penurunan tajam Philadelphia Semiconductor Index, yang telah mendorong reli Wall Street karena optimisme seputar kecerdasan buatan.
KOSPI turun 14 persen dari puncak enam bulan di 2.860,42 yang dicapai pada bulan Juli.
“Pasar telah memasuki wilayah ketakutan ekstrem di tengah kemerosotan saham teknologi besar AS, kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS, dan penurunan tajam di pasar Asia,” kata Kim Dae-jun, analis, Korea Investment Securities.
Sebelumnya pada hari itu, otoritas Korea Selatan mengeluarkan beberapa komentar untuk menenangkan sentimen investor, dengan menteri keuangan berjanji untuk menanggapi volatilitas pasar yang meningkat menurut rencana darurat.
Kontrak berjangka saham AS anjlok lebih dari 1 persen pada jam perdagangan Asia pada hari Senin, setelah aksi jual besar-besaran pada hari Jumat lalu yang mengonfirmasi bahwa Nasdaq berada dalam wilayah koreksi.
Tingkat pengangguran AS melonjak mendekati level tertinggi dalam tiga tahun, data menunjukkan pada hari Jumat, meningkatkan kekhawatiran bahwa pasar tenaga kerja memburuk dan berpotensi membuat ekonomi rentan terhadap resesi.
Won Korea Selatan melemah pada hari Senin, setelah mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan di 1.356,0 per dolar pada hari Jumat, karena orang asing menjual saham lokal senilai lebih dari 1,3 triliun won ($958,41 juta).
Sumber : CNA/SL