Pogacar Menang Solo Etape 19 Tour de France di Pegunungan Alpen

Tadej Pogacar
Tadej Pogacar

Paris | EGINDO.co – Tadej Pogacar tampil memukau saat ia meraih kemenangan solo yang menakjubkan pada etape ke-19 Tour de France di Pegunungan Alpen, Jumat, sejauh 145 km (90,1 mil) dari Embrun ke Isola 2000.

Serangan eksplosif Pogacar untuk memenangkan etape tersebut membawanya selangkah lebih dekat ke gelar juara karena pemegang kaus kuning itu mengalahkan rival terdekatnya dan memperlebar keunggulannya atas Jonas Vingegaard dan Remco Evenepoel.

Keunggulan Pogacar atas Vingegaard yang berada di posisi kedua kini lebih dari lima menit sementara Evenepoel tertinggal lebih dari tujuh menit dengan dua etape tersisa.

Setelah enam pembalap memisahkan diri, Matteo Jorgenson yang melakukan gerakan pertama untuk melaju ke depan, tetapi dengan 10 km tersisa, Richard Carapaz berusaha mengejar pembalap Amerika itu dengan Simon Yates tidak terlalu jauh di belakangnya.

Baca Juga :  Andreeva Kalahkan Jabeur Di Putaran Kedua Australia Terbuka

Pogacar telah membuntutinya tiga menit sebelumnya dan ia melancarkan serangannya kurang dari 9 km dari garis finis, meninggalkan Vingegaard dan Evenepoel di belakang.

Saat Vingegaard dan Evenepoel bertarung untuk memperebutkan posisi kedua di klasemen keseluruhan, Pogacar tengah berupaya mengejar Jorgensen saat ia mengayuh dengan kencang dan melewati juara Olimpiade Carapaz dengan jarak 3,5 km tersisa dan Yates 500 meter kemudian.

Jorgenson telah berusaha keras untuk mempertahankan keunggulannya selama mungkin, tetapi ia hanya bisa menyaksikan saat Pogacar melewatinya dengan mudah, menghapus jarak tiga menit dalam beberapa kilometer terakhir etape tersebut.

Pogacar akhirnya melewati garis finis sendirian, pertama-tama mengangkat tinjunya sebelum membungkuk dengan kedua lengan terentang dan kemudian menunjukkan empat jari – jumlah etape yang telah dimenangkannya tahun ini.

Baca Juga :  Kostyuk Dedikasikan Gelar Untuk Yang Berjuang Di Ukraina

Jorgenson finis kedua dengan kepala tertunduk, bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi jika bukan karena Pogacar, sementara Yates berada di posisi ketiga.

Vingegaard dan Evenepoel melintasi garis finis bersama-sama, saling beradu tinju, dan Vingegaard sedih mengetahui peluangnya untuk memenangi Tour telah sirna.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top