Seoul | EGINDO.co – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi situs pariwisata utama yang sedang dibangun di pantai timur negara itu dan membahas langkah-langkah untuk membuka zona tersebut tahun depan, media pemerintah melaporkan pada hari Kamis (18 Juli), meskipun negara itu masih memblokir kunjungan sebagian besar wisatawan asing.
Zona Wonsan-Kalma adalah salah satu proyek pariwisata Kim yang paling banyak dibicarakan. Selama bertahun-tahun, Korea Utara telah membangun hotel-hotel mewah dan fasilitas rekreasi di sana untuk menciptakan daya tarik utama bagi pengunjung internasional. Namun, proyek tersebut dilaporkan mengalami kemunduran karena kekurangan bahan konstruksi sebagai akibat dari sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang lebih ketat dan pembatasan COVID-19.
Kim mengunjungi zona Wonsan-Kalma dengan para deputi tinggi pada hari Selasa dan membahas persiapan untuk pembukaannya pada bulan Mei 2025 sebagaimana diputuskan oleh pertemuan partai yang berkuasa pada bulan Januari, menurut Kantor Berita Pusat Korea resmi.
“Sebuah keajaiban pesisir yang akan dikenal dunia sebagai resor wisata terbaik (Korea Utara) akan berhasil dibangun,” kata Kim seperti dikutip oleh KCNA. Kim mengatakan pembangunan telah memasuki tahap akhir.
Korea Utara telah perlahan-lahan melonggarkan pembatasan ketat era pandemi dan pembatasan masuk sebagai bagian dari upayanya untuk memulihkan ekonominya. Namun, negara itu masih belum membuka kembali perbatasannya untuk wisatawan asing, kecuali sejumlah kecil warga Rusia yang berkunjung awal tahun ini saat hubungan kedua negara membaik.
Kembalinya wisatawan Tiongkok kemungkinan akan memberikan sumber pendapatan yang jauh lebih besar karena mereka mewakili sekitar 90 persen wisatawan internasional yang mengunjungi Korea Utara sebelum pandemi. Pada tahun 2019, tercatat rekor 300.000 wisatawan asing mengunjungi Korea Utara, menghasilkan pendapatan antara US$90 juta dan US$150 juta bagi negara itu, kata para ahli.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mengatakan pada hari Rabu bahwa direktur jenderalnya mengunjungi Korea Utara dari 13 Juli hingga 16 Juli, dalam perjalanan pertama oleh seorang kepala PBB sejak 2019. Dikatakan bahwa perjalanan Direktur Jenderal Qu Dongyu dimaksudkan untuk memperkuat kemitraannya dengan Korea Utara dan mengatasi tantangan ketahanan pangan dan gizi di negara itu.
Tidak jelas kapan Korea Utara akan mengizinkan kembalinya staf internasional dari badan-badan PBB. Pembatasan ketat yang diberlakukan Korea Utara selama pandemi termasuk keberangkatan diplomat dan warga negara asing.
Sumber : CNA/SL