Gelsenkirchen | EGINDO.co – Georgia tiba di Jerman untuk bermain dalam turnamen sepak bola internasional besar pertama mereka dengan Khvicha Kvaratskhelia, bintang sayap Napoli, di bawah bimbingan pelatih dan mantan pahlawan Prancis, Willy Sagnol.
Kemenangan 2-0 pada hari Rabu atas Portugal, yang memastikan kualifikasi mengejutkan ke babak 16 besar Kejuaraan Eropa, membuktikan bahwa Georgia sebagai tim harus diperhitungkan secara serius.
Mereka bukan lagi tim yang naif dan rapuh yang hanya memenangkan dua dari delapan pertandingan kualifikasi Euro mereka, kebobolan 18 gol dan finish di peringkat keempat dalam grup, serta harus bertarung keras untuk mengalahkan Yunani lewat adu penalti setelah bermain imbang tanpa gol di babak penghiburan.
Keteguhan dan semangat mereka membawa mereka meraih kemenangan atas Portugal, yang berada 68 peringkat di atas mereka di dunia, dan gol penalti Georges Mikautadze di babak kedua adalah gol ketiganya, menjadikannya pencetak gol terbanyak turnamen ini sejauh ini.
Georgia kalah dalam debut mereka di panggung besar tetapi memenangkan hati para penggemar sepak bola dengan permainan yang pantang menyerah dalam kekalahan 3-1 dari Turki yang bisa saja berakhir imbang bagi tim underdog.
Setelah meraih satu poin pertama mereka dalam turnamen, bermain imbang 1-1 melawan Republik Ceko, Georgia akhirnya meledak melawan Portugal dalam tampilan disiplin dan karakter yang membuat mereka menjadi salah satu kisah menggembirakan di kejuaraan ini.
Tim cadangan Portugal, yang tetap dipimpin oleh Cristiano Ronaldo yang tidak pernah berhenti bekerja keras, tidak pernah bisa menguasai permainan melawan tim Georgia yang terlihat menghadapi setiap tantangan seolah-olah itu pertandingan terakhir mereka.
Tidak ada rahasia tentang pendekatan mereka: pertahanan disiplin dengan lima pemain belakang yang dalam memberikan sedikit ruang dan serangan balik eksplosif dari umpan-umpan panjang yang menyasar Kvaratskhelia dan Mikautadze.
Mikautadze telah berkontribusi dalam keempat gol Georgia, menciptakan gol Kvaratskhelia – yang dijuluki Kvaradona oleh penggemar di Napoli tempat Diego Maradona pernah menjadi raja – pada menit kedua pada hari Rabu.
Georgia, yang prestasinya di panggung internasional sebagian besar di lapangan rugby, kini memiliki alasan lain untuk membuat para penggemar mereka bangga.
Ujian berikutnya pada hari Minggu akan menjadi yang terberat mereka saat mereka menghadapi Spanyol yang tidak hanya menjadi tim terbaik secara keseluruhan di Euro 2024 sejauh ini tetapi juga menghancurkan Georgia 7-1 di Tbilisi dalam kualifikasi Euro tahun lalu.
Mungkin terlalu banyak kekuatan bagi mereka untuk dihadapi tetapi Georgia pasti tidak akan menyerah begitu saja.
Sumber : CNA/SL