Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar AS di awal pekan ini. Pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin, rupiah turun 0,12 persen (20 poin), Rp16.450 per dolar AS.
Pelemahan rupiah disebabkan karena dolar AS yang masih menguat dipengaruhi kondisi ekonomi AS. Data terbaru di AS yang dirilis Jumat malam adalah data Purchasing Managers’ Index (PMI).
“Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS. Data PMI Amerika Serikat versi S&P untuk bulan Juni terlihat masih bagus,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Senin (24/6/2024).
​Data PMI menunjukkan kondisi bisnis manufaktur yang lebih baik dari proyeksi pasar. Begitu juga dengan PMI sektor jasa di AS masih bertumbuh.
“Kondisi ini bisa mendorong kembali kenaikan inflasi. Sehingga Bank Sentral AS akan semakin enggan memangkas suku bunga acuannya,” ujar Ariston.
Kondisi itu masih memicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnnya. Pagi ini rupiah dibuka melemah 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.470 per dolar AS.
“Potensi pelemahan rupiah hari ini diperkirakan ke kisaran Rp16.500. Sedangkan level support di sekitar Rp14.400 per dolar AS,” ucap Ariston menutup analisisnya.
Sumber: rri.co.id/Sn