Malaysia Siap Bergabung Dengan Kelompok Ekonomi BRICS

BRICS (Brazil,Russia,India,China,South Africa)
BRICS (Brazil,Russia,India,China,South Africa)

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Malaysia tengah mempersiapkan diri untuk bergabung dengan kelompok negara-negara ekonomi berkembang BRICS, kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sebuah wawancara dengan media Tiongkok Guancha.

Kelompok negara BRICS awalnya mencakup Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang menjadi akronimnya.

Kelompok tersebut tahun lalu mulai memperluas keanggotaannya karena ingin menantang tatanan dunia yang didominasi oleh ekonomi Barat, dengan Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab bergabung dan lebih dari 40 negara menyatakan minatnya.

“Kami telah membuat keputusan, kami akan segera menerapkan prosedur formal … kami hanya menunggu hasil akhir dari pemerintah di Afrika Selatan,” kata Anwar, menurut video wawancara yang diunggah oleh Guancha pada hari Minggu (16 Juni).

Seorang perwakilan dari kantor Anwar pada hari Selasa mengonfirmasi komentarnya kepada Reuters.

Selama wawancara, ia tidak memberikan perincian lebih lanjut tentang proses aplikasi.

Komentar Anwar disampaikan menjelang kunjungan tiga hari Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang minggu ini, sebagai bagian dari perayaan yang menandai 50 tahun hubungan diplomatik antara Malaysia dan Tiongkok.

Malaysia dan Tiongkok diperkirakan akan menandatangani beberapa kesepakatan selama kunjungan Li, termasuk memperbarui perjanjian kerja sama ekonomi dan perdagangan selama lima tahun.

Sementara itu, di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia, Thailand, Myanmar, Laos, dan Kamboja sebelumnya telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan aliansi perdagangan tersebut, sementara Vietnam mengatakan bahwa mereka “memantau dengan cermat proses perluasan keanggotaan BRICS”.

Setelah berpartisipasi dalam pertemuan puncak BRICS pada bulan Agustus tahun lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintahannya “meninjau dan mempertimbangkan kemungkinan negara tersebut untuk bergabung” dengan kelompok tersebut, menurut pernyataan pemerintah.

Pada awal Januari, kantor berita Antara melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa negaranya terus mempelajari kemungkinan untuk bergabung dengan aliansi perdagangan tersebut dan mempertimbangkan manfaat yang akan diperoleh dari keanggotaan tersebut, seraya menambahkan bahwa mereka tidak akan terburu-buru dalam prosesnya.

“Kebijakan luar negeri kita selalu dipertimbangkan dengan matang. Tidak ada keputusan yang dibuat begitu saja (tanpa pertimbangan matang). Karena itu, untuk saat ini, Indonesia masih mempelajari manfaat yang bisa diperoleh dari bergabung dengan BRICS,” katanya.

Sementara itu, bulan lalu Kabinet Thailand menyetujui draf surat pemerintah yang mengindikasikan niat Bangkok untuk menjadi anggota BRICS, South China Morning Post melaporkan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top