Rupiah Diproyeksi Melemah, Situasi Timur Tengah Turut Memicu

Petugas gerai valuta asing menunjukkan lembaran uang kertas rupiah dan uang dolar AS.
Petugas gerai valuta asing menunjukkan lembaran uang kertas rupiah dan uang dolar AS.

Jakarta|EGINDO.co Rupiah diproyeksikan melemah hari ini setelah menguat pada Kamis (18/1/2024), sebesar 0,12 persen atau 20 poin ke level Rp15.724 per dolar AS. Faktor eksternal masih berpengaruh kuat terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

“Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS dan bergerak di atas Rp15.600 per dolar AS hari ini. Situasi di Timur Tengah yang masih memanas dan data ekonomi AS yang membaik bisa membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra dalam analisisnya, Jumat (19/1/2024).

​Ariston menyebut data klaim tunjangan pengangguran mingguan di Amerika Serika yang di rilis semalam. Data tersebut menunjukkan jumlah klaim yang lebih kecil 207 ribu dibandingkan ekspektasi pasar 187 ribu.

Baca Juga :  Bank Yang Didukung China Hentikan Pinjaman Rusia, Belarusia

Data lainnya, tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga masih menunjukan kenaikan. Pagi ini sudah berada di kisaran 4,16 persen dibandingkan pagi sebelumnya di sekitar 4,05 persen.

Data-data tersebut  mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga tidak akan dilakukan terburu-buru oleh Bank Sentral AS.  Tapi di sisi lain, ekspektasi waktu pemangkasan suku bunga acuan AS sudah diantisipasi oleh pelaku pasar.

“Selain itu pasar juga sudah memprediksi suku bunga acuan AS pada akhirnya memang akan lebih rendah tahun ini.  Sehingga penguatan dolar AS diperkirakan akan tertahan,” ucap Ariston.

Potensi pelemahan rupiah hari ini, tambah Ariston, ke arah Rp15.650. Sedangkan potensi support di kisaran Rp15.600 per dolar AS.

Baca Juga :  KKP Menangkan Gugatan Terkait Ekspor Benih Bening Lobster

Untuk indek saham,  IHSG berada di level 7.252, 97 naik 0,73 persen atau 52,33 poin dalam penutupan perdagangan Kamis kemarin. Kenaikan IHSG disertai net sell (aksi jual) asing sebesar Rp229 miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah ASII, TLKM, BBNI, MDKA dan SMGR. Nilai kapitalisasi pasar pada hari Kamis kemarin  tercatat sebesar Rp11.534,57 triliun.

“Hari ini IHSG berpotensi mencoba break resist ( bergerak melebihi batas atas) kuat ke level 7.260. Jika berhasil, IHSG bisa melanjutkan trend penguatannya ke level resistance (naik) 7.280-7.320 dan level support (turun) 7.200-7.220,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam analisisnya hari ini.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top