Seoul | EGINDO.co – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un merayakan “era baru kekuatan luar angkasa” bersama para ilmuwan dan keluarganya, kata media pemerintah pada Jumat (24 November) setelah Korea Utara berhasil menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit.
Peluncuran Malligyong-1 yang dilakukan Pyongyang pada hari Selasa adalah upaya ketiganya untuk mendapatkan perhatian militer setelah kegagalan pada bulan Mei dan Agustus.
Dalam beberapa jam setelah peluncuran, Korea Utara mengklaim bahwa pemimpinnya sudah meninjau gambar pangkalan militer Amerika Serikat di Guam.
Peluncuran tersebut merupakan “pelaksanaan penuh hak untuk membela diri”, kata Kim saat berkunjung ke badan antariksa nasional, menurut Kantor Berita Pusat Korea resmi Pyongyang.
Satelit mata-mata ini akan membantu melindungi Korea Utara dari “gerakan berbahaya dan agresif dari kekuatan musuh”, katanya, seraya menambahkan bahwa satelit tersebut telah memelopori “era baru kekuatan ruang angkasa” yang datang ke negara tersebut.
Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa peluncuran tersebut berhasil namun mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan apakah satelit tersebut berfungsi seperti yang diklaim oleh Korea Utara.
Gambar yang dirilis oleh Pyongyang menunjukkan Kim memuji para ilmuwan dan pekerja program luar angkasa di Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional sambil ditemani oleh putrinya yang masih kecil, Ju Ae.
Mengenakan mantel kulit hitam, Kim yang menyeringai terlihat melambai ke arah para pekerja berseragam, yang semuanya tampak antusias menyemangati dirinya dan Ju Ae.
Media pemerintah merilis gambar Kim menikmati resepsi bersama para pekerja Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional (NATA), pejabat tinggi militer dan politik, putrinya dan istrinya, Ri Sol Ju.
Anggota keluarga Kim dan peserta resepsi lainnya terlihat mengenakan kaus serasi bertuliskan “NATA” dalam bahasa Inggris.
Seluruh peserta “bersorak antusias dan mengucapkan terima kasih kepada bapak hebat yang akhirnya memastikan peluncuran sukses”, kata KCNA.
Kim menunjukkan “cinta kebapakan terhadap ilmuwan luar angkasa”, tambah juru bicara negara.
Setelah peluncuran pada hari Selasa, Korea Selatan menangguhkan sebagian perjanjian militer lima tahun dengan Korea Utara dan mengerahkan “aset pengawasan dan pengintaian” ke perbatasan.
Pyongyang menanggapinya dengan menyebut tindakan Seoul “sembrono” dan mengatakan pihaknya juga akan menangguhkan perjanjian tersebut secara penuh, dan menambahkan bahwa pihaknya “tidak akan pernah terikat” lagi dengan perjanjian tersebut.
Para ahli mengatakan bahwa menempatkan satelit mata-mata yang berfungsi ke orbit akan meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen Korea Utara, khususnya di Korea Selatan, dan memberikan data penting dalam setiap konflik militer.
Sumber : CNA/SL