Washington | EGINDO.co – Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo memperingatkan Tiongkok dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu (3 September) bahwa kesabaran dunia usaha AS “menipis”, dan mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika berhak mendapatkan “lingkungan yang dapat diprediksi dan persaingan yang setara”.
Kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini dulunya merupakan mitra dagang terbesar satu sama lain, namun Washington kini lebih banyak berdagang dengan negara tetangganya, Kanada dan Meksiko, sementara Beijing lebih banyak berdagang dengan Asia Tenggara.
Saat berada di Tiongkok baru-baru ini, Raimondo mengatakan ada keinginan yang kuat di kalangan bisnis AS untuk membuat hubungan ini berjalan baik dan bahwa, meskipun beberapa tindakan pemerintah Tiongkok positif, situasi di lapangan harus sesuai dengan retorika yang ada.
“Tiongkok membuatnya semakin sulit,” kata Raimondo dalam acara Face the Nation di CBS. “Saya sangat jelas dengan Tiongkok bahwa kita perlu melakukan hal ini – kesabaran di kalangan bisnis Amerika semakin menipis. Mereka membutuhkan dan berhak mendapatkan lingkungan yang dapat diprediksi dan persaingan yang setara. Dan mudah-mudahan Tiongkok akan mengindahkan pesan tersebut sehingga kita dapat memiliki hubungan komersial yang tumbuh dan stabil. ”
Raimondo mengatakan perusahaan-perusahaan AS menghadapi tantangan baru, di antaranya denda besar yang tidak dapat dijelaskan, penggerebekan terhadap bisnis, dan perubahan undang-undang kontra spionase.
“Saya sangat jelas, lugas, dan tegas dalam semua percakapan saya dengan rekan-rekan saya di Tiongkok,” katanya kepada CNN. “Saya tidak melakukan pukulan apa pun. Saya tidak menutup-nutupi apa pun.”
Raimondo juga mengatakan bahwa dia telah menyampaikan kepada pejabat Tiongkok bahwa emailnya telah diretas sebelum perjalanannya pada akhir Agustus ke Tiongkok.
“Mereka menyatakan bahwa mereka tidak mengetahuinya dan mereka menyatakan bahwa hal itu tidak disengaja,” katanya kepada CNN. “Tetapi saya pikir penting bagi saya untuk membahasnya dan memberi tahu mereka bahwa sulit membangun kepercayaan ketika Anda melakukan tindakan seperti itu.”
Tiongkok sedang bergulat dengan perlambatan yang telah mengguncang pasar global, dan sorotan kini terfokus pada krisis utang pengembang Country Garden yang semakin meningkat di sektor yang menyumbang sekitar seperempat perekonomian.
“Saya pikir tidak ada keraguan bahwa (perekonomian Tiongkok) sedang melambat. Dan tentu saja mereka menghadapi tantangan yang sangat besar di sektor real estat,” katanya kepada Face the Nation.
Raimondo mengatakan perekonomian Tiongkok akan lebih baik jika lebih transparan dan berorientasi pasar.
“Karena mereka sudah menutup diri dan menjadi lebih sewenang-wenang dalam menjalankan peraturan, perekonomian cukup tertantang,” katanya.
Sumber : CNA/SL