Jakarta | EGINDO.co – Kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN bakal diadakan dua pertemuan, yakni 43rd ASEAN Summit (Plenary Session) dan 43rd ASEAN Summit (Retreat Session). Kemudian dilanjutkan enam pertemuan pada 6 September, antara lain 26th ASEAN-China Summit, 24th ASEAN-Republic of Korea (ROK) Summit, 26th ASEAN-Japan Summit, 11th ASEAN-US Summit, ASEAN-Canada Summit, dan 26th ASEAN Plus Three (APT) Summit (ASEAN dengan Jepang-ROK-RRT).
Lalu pada 7 September, empat pertemuan penutup bakal digelar, yakni 20th ASEAN-India Summit, 3rd ASEAN-Australia Summit, 13th ASEAN-UN Summit, dan 18th East Asia Summit. Lebih jauh, sejumlah pertemuan bilateral juga bakal dilakukan di sela-sela pertemuan puncak.
KTT ASEAN menjadi salah satu acara pertemuan antarnegara yang sangat penting. Tidak tanggung-tanggung, penyelenggaraannya hingga dua kali dalam satu tahun.
Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN untuk kali kelima, yang akan mengusung tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth“. Melalui tema ini, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia.
ASEAN diharapkan, bisa berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.
Indonesia sendiri tahun ini akan kembali menggelar KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center, pada 5-7 September 2023, setelah sebelumnya diselenggarakan di Labuan Bajo.
Untuk mewujudkannya, telah disusun 3 PilarPriorities Economic Deliverables, yaitu: a.Recover-Rebuilding
ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasiPolicy Mixyang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.
Digital Economy
Untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.
Sustainability
Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEANTaxonomy on Sustainable FinancedanStudy on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.@
Rel/fd/timEGINDO.co