Jakarta|EGINDO.co Presiden Joko Widodo mendorong agar Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat diberikan tanpa agunan atau jaminan. Kepala Negara mengatakan, KUR yang diberikan berjumlah Rp460 triliun dengan bunga sebesar enam persen.
“Saya masih mendorong terus kepada Menteri, OJK, kepada BI agar kalau bisa, urusan kredit KUR tanpa agunan. Mestinya harus menggunakan sistem kredit skoring, mestinya seperti itu,” ujar Presiden dalam sambutan di Pembukaan Rakernas HIPMI XVIII di Bumi Serpong Damai, Kamis (31/8/2023).
Presiden mengatakan, sudah banyak negara menggunakan sistem kredit skoring, dengan melihat sistem skor dan karakter UMKM tersebut. Dengan melihat hal tersebut, maka akan lebih memudahkan pengusaha yang baru masuk dunia usaha.
“Karena, pengusaha muda yang baru masuk dunia usaha, biasanya belum memiliki aset, belum memiliki kolateral, belum memiliki agunan. Jadi kalau peluang diberikan dengan sistem kredit skoring itu akan lebih memudahkan,” kata Presiden lebih lanjut.
Diketahui, tahun 2023, pemerintah kembali mengadakan program KUR bunga rendah dengan anggaran mencapai Rp373,17 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 30,97% dari alokasi tahun sebelumnya.
Salah satu keunggulan utama program KUR yaitu suku bunga yang rendah. Tahun 2023, nilai suku bunga KUR ditetapkan sebesar 6% per tahun.
Besaran bunga lebih bersahabat dibandingkan dengan suku bunga pinjaman yang biasanya dikenakan oleh bank umum. Suku bunga yang dikenakan bank cenderung mencapai 12% per tahun.
Sumber: rri.co.id/Sn