Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup melemah di rentang Rp15.270 — Rp15.350 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/8/2023), di tengah kekhawatiran pelaku pasar jika The Fed akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi September nanti.
Pada perdagangan kemarin, (28/8) rupiah ditutup naik tipis 0,02 persen atau 3 poin ke ke posisi Rp15.292. Mata uang Garuda mampu menguat bersamaan dengan naiknya indeks dolar AS sebesar 0,09 persen ke 104.1730.
Padahal di saat yang sama, banyak mata uang Asia Pasifik lain yang melemah pada penutupan saat ini. Misalnya saja Yen Jepang yang terkoreksi 0,06 persen terhadap dolar AS.
Begitu pula dengan nasib Hong Kong Dolar yang turun 0,02 persen. Salah satu yang terdalam adalah Taiwan Dolar dengan pelemahan 0,33 persen. Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh hasil dari kuatnya ekonomi dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 akan sedikit melambat jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2023.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 mungkin akan berada antara 5,11 persen YoY hingga 5,15 persen YoY. Ini sedikit lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi yang tercapai pada kuartal kedua 2023 sebesar 5,17 persen YoY.
Menurutnya Pemerintah Indonesia perluberhati-hati pada kuartal ketiga 2023, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia dikhawatirkan bisa di bawah kuartal kedua 2023 akan jauh lebih berat dikarenakan ekspor yang menurun.
Meskipun demikian, pertumbuhan ini masih di tingkat yang tinggi karena tidak ada faktor musiman yang mendukung, seperti perayaan hari raya, seperti yang terjadi pada kuartal kedua 2023.
Hal ini juga diperhitungkan dalam konteks ketidakpastian global yang masih signifikan. Di sisi lain, rilis data ekonomi AS yang kuat telah membantu meredakan kekhawatiran akan resesi sekalipun masih di atas target The Fed, beberapa investor khawatir bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi lebih lama.
Ketika The Fed menyoroti pentingnya data ekonomi AS yang akan datang, fokus investor minggu ini akan tertuju pada laporan gaji, inflasi inti, dan belanja konsumen.
Ibrahim menilai untuk perdagangan hari ini , mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.270 – Rp15.350.
Sumber: Bisnis.com/Sn