Pengusaha Batu Bara Harap Pemerintah Longgarkan Impor

Alat berat milik Ulima (UNIQ) sedang bekerja di Sumatra Selatan
Alat berat milik Ulima (UNIQ) sedang bekerja di Sumatra Selatan

Jakarta|EGINDO.co Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mengharapkan pemerintah menuntaskan stok ban untuk alat berat yang saat ini sudah mendekati kritis. Kelangkaan ban alat barat ini akan mengganggu operasional hulu tambang.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan isu tersebut kepada pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan pihaknya menunggu langkah dari pemerintah.

“Isu ini sudah disampaikan sejak beberapa bulan, pemerintah kabarnya sedang follow up kami harapkan bisa segera tuntas,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (8/8/2023).

Hendra kemudian menjabarkan bahwa saat ini stok ban untuk alat berat sudah mendekati fase kritis. Hal ini dikarenakan tidak terdapat stok impor untuk ban sejak awal Januari lalu.

Baca Juga :  Korut Kecam Latihan Militer AS, Jepang, Korsel, Disebut Sebagai NATO Asia

Dia mengungkapkan jika masalah ini berlanjut produksi dari pengoperasian tambang akan terganggu. “Jika tidak ada penyelesaian, per September beberapa alat berat tidak bisa beroperasi, berarti operasi produksi bisa berkurang,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM tengah mendorong pengadaan ban alat berat menyusul laporan kelangkaan yang saat ini dialami sebagian besar pengusaha hulu tambang batu bara.

Plt. Direktur Jenderal Minerba Muhammad Wafid mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan untuk mempercepat pengadaan ban alat berat tersebut.

“Kita masih mengusahakan untuk bisa memperoleh kebutuhan itu, karena kalau tidak ada pergantian, kasihan juga nanti produksi bisa terhambat,” kata Wafid di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga :  AS Mencabut Pembatasan Perjalanan Ebola Di Guinea

Kendati demikian, Wafid mengaku, belum mendapat informasi terkini ihwal pengadaan ban alat berat tersebut untuk industri hulu tambang batu bara.

Sementara itu, dia mengatakan, kementeriannya telah berupaya untuk berkoordinasi intensif dengan otoritas perdagangan dan industri untuk menjamin pasokan ban alat berat tersebut saat ini.

“Jangan sampai itu terhenti produksi kan, artinya bisa menghambat percepatan untuk penerimaan negara itu saja konsep kita,” kata dia.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Bagikan :
Scroll to Top