Jakarta | EGINDO.co – PT. Perkebunan Negara (PTPN) segera melantai di Bursa Efek. Hal itu terungkap dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyebutkan rencana Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham perdana PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melalui sub holding Palm Co.
Sub holding PTPN yakni PalmCo yang terdiri dari PTPN IV, PTPN V, PTPN VI dan PTPN XIII, akan melantai melalui IPO di Bursa Efek Indonesia. PTPN dengan pembentukan dan penggabungan perusahaan yang terintegrasi, melalui IPO akan digunakan untuk pengembangan produk turunan sawit. Di samping itu, dilakukan pula replanting atau mempertahankan produksi kelapa sawit dari danan hasil IPO yang akan dilakukan.
Sementara itu sebelumnya, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan setelah beberapa PTPN bergabung ke dalam Sub Holding PalmCo.
Dinilainya, kinerja operasional meningkat menyangkut indikator utama seperti produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, produktivitas TBS, produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan rendemen CPO.
Kata Mohammad Abdul Ghani bahwa PalmCo telah menunjukkan tren kenaikan produksi dalam beberapa tahun terakhir. Tentu kedepannya, dengan PalmCo yang semakin fokus pada komoditas utama.
‘Tujuan kita berperan dalam food security melalui pemenuhan pasokan Minyak Goreng dalam negeri, insya Allah dapat terwujud,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip EGINDO.co.
Disebutkannya, dari data perusahaan menunjukkan, untuk PTPN IV yang akan menjadi induk merger, kinerja positif terlihat dari Produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2.572,59 juta ton, naik menjadi 2.756,47 juta ton pada tahun 2021 dan mencapai 2.650,91 juta tahun 2022.
Tren positif juga terlihat dari kinerja salah satu perusahaan pembentuk PalmCo di Riau, PTPN V, dimana Produktivitas TBS yang mencapai 23,88 ton/ha tahun 2022, naik menjadi 24,02 ton/ha tahun 2021 dan 24,05 ton/ha tahun 2022.
Sedangkan untuk Produksi CPO, dari posisi 544,02 ribu ton di tahun 2020, naik menjadi 574,8 ribu ton di tahun 2021 dan naik lagi menjadi 578,91 ribu ton pada tahun 2022 dengan Rendemen CPO berturut-turut 21,39% di 2020, menjadi 21,55% di 2021, dan 21,89% di 2022.
Sementara itu pada kinerja lapangan komoditas kelapa sawit yang mumpuni juga ditunjukkan oleh PTPN III Operasional Medan dimana produksi TBS tahun 2020 sebanyak 2,41 juta ton, naik menjadi 2,51 juta ton pada tahun 2021 dan meningkat lagi ke posisi 2,58 juta ton tahun 2022. Kemudian untuk Produktivitas TBS, dari 24 ton/ha pada tahun 2020, naik menjadi 24,73 ton/ha tahun 2021 dan menembus 25,4 ton/ha tahun 2023.@
Bs/timEGINDO.co