Gunakan Tisu Masak Menyerap Minyak Pada Makanan Digoreng

Tisu Masak
Tisu Masak

Jakarta | EGINDO.co – Coba ingat-ingat dalam satu minggu berapa kali anda dan keluarga menikmati makanan yang digoreng? Tahukah kalau ada bahaya yang mengancam kesehatan dibalik gorengan yang lezat itu?

Memasak makanan dengan cara menggoreng memang cara paling praktis untuk mendapatkan menu makanan harian yang lezat. Tapi ternyata, ada banyak bahaya yang mengancam kesehatan keluarga jika kebiasaan konsumsi gorengan sering dilakukan.

Makanan yang digoreng biasanya akan kehilangan air akibat panas dan menyerap lebih banyak lemak dari minyak. Contohnya, 100 gram ikan goreng saja bisa mengandung kurang lebih 200 kalori dengan 12 gram lemak. Jika ditambahkan dengan 100 gram kentang goreng yang mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak, maka dalam satu kali makan tubuh kita sudah mendapatkan sekitar 500 kalori.

Melansir artikel dari laman resmi Paseo menyebutkan akibat kalori berlebihan, maka risiko obesitas bisa mengancam orang-orang kesayangan. Disaat yang sama, ada yang namanya lemak trans. Ini juga berbahaya karena dapat menjadi penyebab kolesterol, penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker. Lemak trans ini terbentuk akibat proses hidrogenasi pada lemak tak jenuh akibat minyak yang dipanaskan pada suhu tinggi selama menggoreng makanan.

Baca Juga :  Apri/Fadia Sukses Di Laga Perdana Japan Open 2022

Bahaya gorengan berikutnya yang juga patut diwaspadai adalah ancaman zat beracun bernama acrylamide. Zat ini dapat terbentuk dalam proses menggoreng makanan karena adanya reaksi kimia antara gula dan asam amino. Dalam International Journal of Cancer disebutkan bahwa zat acrylamide ini merupakan salah satu penyebab semakin tingginya risiko seseorang terkena kanker.

Melihat banyaknya bahaya yang mengancam kesayangan di rumah, pasti tak ingin semua jenis bahaya tersebut terjadi, lalu apa yang harus dilakukan?

Dalam salah satu penelitian British Medical Journal menyebutkan bahwa mengkonsumsi 4 sampai 6 porsi makanan yang digoreng dalam satu minggu akan meningkatkan risiko penyakit diabetes, jantung, dan stroke. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang digoreng atau berbagai jenis gorengan lainnya yang memang sangat menggoda.

Baca Juga :  Cegah DBD, IKPP Tangerang Mill Lakukan Fogging Pemukiman

Cara mengurangi risiko penyakit dari makanan yang digoreng, antara lain:

Ganti Jenis Minyak untuk Menggoreng

Kebanyakan minyak goreng yang banyak dijual adalah jenis minyak trans. Maka ada baiknya Moms mengganti minyak goreng yang digunakan sehari-hari dengan minyak zaitun, minyak wijen, canola, minyak goreng berbahan dasar jagung, dan sebagainya.

Tiriskan Minyak dari Makanan dengan Baik

Setelah selesai menggoreng, sudah pasti akan meniriskannya. Namun yang perlu diperhatikan adalah cara meniriskan minyak dari makanan harus benar. Jadi, setelah selesai menggoreng, biarkan selama beberapa menit makanan berada dalam saringan peniris minyak.

Tisu Masak Paseo dengan teknologi oil interlocking membuat tisu menyerap 2x lebih cepat dan dapat menyerap minyak hingga 234 Kcal per lembar, sehingga sangat disarankan anda menggunakan tisu masak Paseo demi menyerap minyak berlebih penyebab kolesterol pada makanan yang digoreng.

Baca Juga :  Indra Widjaja Mengundurkan Diri Dari Jabatan Di DSSA

Menjaga Suhu Selama Proses Menggoreng

Selama proses menggoreng makanan, disarankan suhu diatur pada 176-190ºC saja. Alasannya, inilah suhu yang paling stabil. Jika lebih rendah dari suhu 176ºC, maka minyak jadi lebih banyak meresap ke makanan, sementara kalau suhu lebih tinggi dari 190ºC minyak jadi teroksidasi dan berbagai risiko bahaya dari makanan yang digoreng pun ikut tinggi.

Menyajikan makanan yang digoreng boleh saja. Namun, tetap lakukan pencegahan agar kesehatan keluarga tetap terjaga. Jangan lupa gunakan Tisu Masak Paseo untuk meniriskan minyak pada makanan.@

Pc/fd/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top