Bahaya Antraks: Penyakit Hewan Yang Menular Ke Manusia

sapi
sapi

Jakarta|EGINDO.co Kasus puluhan warga Gunung Kidul terpapar penyakit antraks menghebohkan publik. Pasalnya, puluhan warga tersebut diketahui sempat mengonsumsi daging dari sapi dan kambing yang mati terinfeksi antraks. Bahkan, Kementerian Kesehatan melaporkan tiga warga di antaranya meninggal dunia dengan riwayat pernah menyembelih dan mengonsumsi daging dari hewan ternak yang sakit.

Mengapa penyakit antraks dari hewan bisa menular ke manusia hingga menimbulkan resiko kematian? Melansir Balai Besar Veteriner Wates, Kementerian Pertanian, penyakit Antraks (Anthrax) merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Pada umumnya, penyakit ini menyerang hewan ruminansia seperti sapi, kambing, domba dan kerbau. Penyakit antraks bersifat zoonosis, artinya dapat ditularkan dari hewan ke manusia.

Baca Juga :  Pekan Ini, IHSG Masih Berisiko Terkoreksi

Penyakit antraks dapat menular ke manusia melalui udara. Bakteri antraks diketahui dapat membentuk spora yang dapat bertahan lama di lingkungan dan paparan bahan desinfektan tertentu. Bahkan, bakteri antraks dapat hidup puluhan tahun di dalam tanah . Sifat antraks tersebut membuat penyakit ini sering dinamai penyakit tanah.

Penularan antraks ke manusia

Spora antraks yang berada di tanah bisa masuk ke dalam tubuh hewan ternak melalui makanan seperti rumput dan dedaunan.

Ternak yang terinfeksi bakteri antraks menunjukkan gejala demam tinggi, gelisah, sulit bernapas, kejang, rebah hingga kematian. Selain itu, ternak juga terkadang menunjukkan gejala hidung, mulut dan telinga mengeluarkan darah hingga dada dan perut membengkak.

Baca Juga :  Pelindo, Transformasi Operasional Pelabuhan Paska Merger

Saat hewan ternak terinfeksi maka bakteri antraks akan mengekspresikan diri membentuk spora. Karena itu, bila hewan terinfeksi mati kemudian disembelih maka spora akan kembali menyebar ke lingkungan.

Spora antraks di lingkungan beresiko masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka, saluran pernafasan maupun saluran pencernaan saat makan. Infeksi antraks melalui luka terbuka pada kulit menjadi yang paling umum terjadi di manusia.

Memakan daging dari ternak yang terinfeksi antraks beresiko menyebarkan bakteri antraks melalui saluran pencernaan. Sementara infeksi antraks melalui saluran pernapasan bisa terjadi saat bernapas di lingkungan yang banyak terdapat spora antraks, misalnya hewan ternak yang mati karena terinfeksi antraks.

Baca Juga :  Hari Anti Korupsi Dunia Di Medan, Diwarnai Unjukrasa

Sumber: Bisnis.com/Sn

Bagikan :
Scroll to Top