Warga Negara China Ditolak Masuk Di Bandara KLIA Malaysia

PM Anwar Ibrahim meninjau langsung ke KLIA
PM Anwar Ibrahim meninjau langsung ke KLIA

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Pihak berwenang Malaysia akan mengambil tindakan yang tepat jika ada kesalahan dalam insiden awal pekan ini, di mana seorang warga negara China awalnya dilarang masuk ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan komentarnya dalam sebuah posting di Facebook pada hari Minggu (2/7), setelah melakukan kunjungan ke bandara tersebut.

“Dalam kunjungan mendadak ke konter imigrasi dan bea cukai di KLIA hari ini, saya melihat ada ruang untuk perbaikan untuk meningkatkan operasi di titik masuk negara ini,” katanya.

“Saya berkesempatan untuk bertemu dan berbicara dengan staf dan petugas yang bertugas mengenai operasi harian mereka, baik di konter kedatangan dan keberangkatan.”

Perdana Menteri mengatakan bahwa dia juga mengamati “isu-isu atau masalah yang muncul” selama penanganan harian wisatawan dan warga negara asing, serta penduduk lokal.

“Sehubungan dengan insiden baru-baru ini yang melibatkan turis China saya jamin bahwa investigasi menyeluruh akan dilakukan oleh pihak berwenang, dan diskusi awal akan dilakukan selama pertemuan Kabinet pada hari Rabu ini,” tulis Anwar.

“Sementara itu, tindakan yang tepat juga akan diambil oleh pihak-pihak yang terlibat jika ada kesalahan yang seharusnya tidak terjadi dan… mempengaruhi kelancaran operasi,” tambahnya.

Baca Juga :  NATO Latihan Udara Dalam Unjuk Kekuatan

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Sabtu, outlet berita lokal The Star mengutip Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Tiong King Sing yang mengatakan bahwa dia harus turun tangan secara pribadi untuk membantu seorang karyawan perusahaan media yang berbasis di Tiongkok setelah wanita tersebut diduga ditahan oleh petugas imigrasi di KLIA pada saat kedatangan dari Shenzhen pada hari Kamis.

Menurut The Star, wanita tersebut, yang berkewarganegaraan Tiongkok, menuduh bahwa ia ditolak masuk oleh petugas imigrasi meskipun dokumen perjalanannya lengkap.

Wanita tersebut mengklaim bahwa dia diminta untuk membayar beberapa ribu ringgit jika dia ingin diizinkan masuk, kata laporan itu.

Wanita tersebut dilaporkan tiba di Malaysia bersama atasannya, seorang pejabat senior di sebuah stasiun TV milik pemerintah China.

Sementara atasannya dibebaskan dan diizinkan masuk oleh Departemen Imigrasi Malaysia (JIM), wanita itu, yang merupakan asisten pribadi pejabat senior tersebut, ditolak masuk dan diduga diberitahu bahwa ada ketidaksesuaian dalam dokumen perjalanannya.

Tiong dikutip oleh The Star mengatakan bahwa petugas stasiun menelepon Konsulat Jenderal Malaysia di Guangzhou dan meminta bantuan setelah melihat koleganya dalam kesulitan.

Baca Juga :  BTR Ryzen Pamit Dari pro Scene

“Saya menerima telepon dari seorang anggota staf kantor konsulat jenderal yang menceritakan apa yang terjadi,” kata Tiong.

“Saya menghubungi Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) dan bersama dengan petugasnya, kami pergi ke KLIA pada pukul 15.00 untuk melakukan investigasi. Saya bertemu dan berbicara dengan para pengunjung dan petugas imigrasi yang bertugas.”

Mr Tiong dikutip oleh The Star mengatakan bahwa petugas stasiun menelepon Konsulat Jenderal Malaysia di Guangzhou dan mencari bantuan setelah melihat rekannya dalam kesulitan.

“Saya menerima telepon dari seorang staf kantor konsulat jenderal yang menceritakan apa yang diduga telah terjadi,” kata Tiong.

“Saya menghubungi Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) dan bersama dengan petugasnya, kami pergi ke KLIA pada pukul 15.00 untuk melakukan penyelidikan. Saya bertemu dan berbicara dengan para pengunjung dan petugas imigrasi yang bertugas.”

Tiong dilaporkan juga mengatakan bahwa asisten pribadinya kemudian diizinkan untuk memasuki negara tersebut setelah ia melakukan intervensi, dan menambahkan bahwa “insiden pada hari Kamis itu adalah yang kelima kalinya saya turun tangan dalam masalah seperti itu”.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Di Titik Sulit Menyatukan Para Pemimpin G20

Penyelidikan Atas Tuduhan Korupsi

Pada hari Sabtu, MACC mengatakan akan menyelidiki tuduhan korupsi oleh petugas imigrasi saat menangani turis asing di pintu masuk negara tersebut.

Kepala komisaris MACC, Azam Baki, mengatakan bahwa komisi ini sedang mengumpulkan informasi dari pihak-pihak yang terlibat, termasuk seorang pejabat terkenal dan JIM, untuk memfasilitasi penyelidikan.

Sebuah portal berita lokal pada hari Kamis melaporkan bahwa keributan terjadi di KLIA, ketika seorang menteri Malaysia diduga berusaha untuk “menyelamatkan” seorang wanita warga negara Tiongkok yang ditolak masuk ke negara itu.

Menteri tersebut, yang konon bernama Tiong, dikatakan menerobos masuk ke aula kedatangan tanpa mengajukan izin keamanan, dan insiden tersebut menjadi viral di media sosial.

Direktur Jenderal Imigrasi Ruslin Jusoh mengatakan pada hari Jumat bahwa departemennya juga akan menyelidiki insiden tersebut.

Tiong dikutip oleh The Star mengatakan bahwa laporan media yang mengatakan bahwa dia tidak memiliki izin keamanan untuk memasuki zona kedatangan KLIA adalah “tidak benar” dan dia memiliki izin yang berlaku hingga tahun depan.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top