Seoul | EGINDO.co – Setelah menunjuk menteri unifikasi baru beberapa hari sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan pada hari Minggu (2/7) bahwa kementerian tersebut terlalu fokus pada pemberian bantuan untuk Korea Utara di masa lalu dan perlu diubah, kantor berita Yonhap melaporkan.
Menteri baru Kim Yung-ho adalah seorang cendekiawan konservatif dan pengkritik keras pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara, yang berusaha disoroti oleh Yoon di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.
“Kementerian Unifikasi telah bertindak seperti kementerian bantuan Korea Utara dan itu salah,” kata Yoon seperti dikutip mengatakan kepada stafnya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh sekretaris persnya. “Sudah waktunya bagi kementerian unifikasi untuk berubah.”
Menurut laporan tersebut, Yoon mendesak kementerian untuk membela nilai-nilai demokrasi liberal, dan mengatakan bahwa unifikasi harus membawa “kehidupan yang lebih baik dan lebih manusiawi” bagi orang-orang di Selatan dan Utara.
Pada tahun 2019, Kim menulis di sebuah kolom online bahwa jalan menuju unifikasi akan terbuka setelah “rezim pemimpin Korea Utara Kim Jong Un digulingkan dan Korea Utara dibebaskan”.
Sumber : CNA/SL