London | EGINDO.co – Petenis Spanyol Carlos Alcaraz terus melaju di lapangan rumput London menjelang Wimbledon ketika ia mengalahkan petenis Amerika Serikat yang tidak diunggulkan, Sebastian Korda, pada hari Sabtu untuk mencapai final Queen’s Club.
Petenis berusia 20 tahun itu kehilangan set pembuka di Queen’s pada awal pekan ini, namun sejak saat itu ia tampil sangat baik dan terbukti terlalu tangguh bagi Korda, menang 6-3 6-4.
Di final ATP Tour pertamanya di lapangan rumput, Alcaraz akan menghadapi petenis Australia Alex de Minaur yang sebelumnya mengalahkan unggulan kedua asal Denmark, Holger Rune, 6-3 7-6(2).
Jika Alcaraz memenangkan final hari Minggu, ia akan merebut kembali peringkat satu dunia dari Novak Djokovic dan akan menjadi unggulan pertama di Wimbledon yang akan dimulai pada 3 Juli.
Korda, 22 tahun, berusaha sekuat tenaga untuk menahan laju Alcaraz pada set pembuka namun masih kehilangan servis dua kali, meskipun ia juga berhasil mematahkan servis petenis asal Spanyol itu.
Alcaraz mulai melepaskan beberapa groundstroke keras dan menunjukkan ketajaman lapangan rumput meskipun ia masih tergolong pemula di lapangan. Ia berhasil meraih break awal pada set kedua dan tidak pernah terlihat dalam bahaya sejak saat itu.
“Setiap pertandingan saya merasa lebih baik dan saya merasa seperti telah bermain di lapangan rumput selama 10 tahun,” ujar Alcaraz, yang akan berusaha meniru Rafa Nadal dengan menjuarai Wimbledon bulan depan, di lapangan.
“Saya bermain bagus dan merasa luar biasa. Sangat senang bisa mencapai final pertama saya di lapangan rumput dan terlebih lagi di Queen’s.
Rune, yang berusia 20 tahun, tidak kehilangan satu set pun dalam perjalanannya ke semifinal, tetapi menemukan bahwa De Minaur yang masih hidup selangkah lebih maju karena ia gagal mencapai final pertamanya di lapangan rumput.
Petenis peringkat 18 dunia De Minaur, yang menyingkirkan petenis favorit tuan rumah Andy Murray pada awal pekan ini, mengincar gelar kedua dalam kariernya di lapangan rumput setelah menang di Eastbourne pada tahun 2021.
Ia adalah petenis Australia pertama yang mencapai final di ajang Queen’s pra-Wimbledon sejak Lleyton Hewitt pada tahun 2006.
Dua kali mematahkan servis membuat unggulan ketujuh ini melenggang mulus di set pertama, namun ia harus berjuang lebih keras di set kedua dengan kedua pemain harus menyelamatkan break point.
Namun, pengalaman De Minaur yang lebih banyak di lapangan rumput terlihat saat ia memoles tiebreak.
“Saya bermain cukup baik di lapangan rumput, saya suka bermain di lapangan ini,” katanya. “Hari ini adalah pertandingan terbaik saya sejauh minggu ini. Saya hanya berharap saya bisa bermain lebih baik lagi besok.”
Sumber : CNA/SL