Washington | EGINDO.co – Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Rabu (21/6) bahwa kenaikan suku bunga AS kemungkinan akan diperlukan untuk meredam inflasi yang tinggi, menjelang kesaksiannya selama dua hari di Capitol Hill.
Penampilan Powell di hadapan DPR dan Senat dilakukan tidak lama setelah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang merupakan badan penentu kebijakan bank sentral AS, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga setelah 10 kali kenaikan berturut-turut dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
“Hampir semua peserta FOMC memperkirakan bahwa akan tepat untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun ini,” katanya dalam pidato yang dipersiapkan untuk Komite Jasa Keuangan DPR.
The Fed telah menaikkan suku bunga pinjaman acuannya sebesar lima poin persentase sejak Maret 2022, dari mendekati nol ke kisaran antara 5,0 dan 5,25 persen.
Namun terlepas dari langkah agresif ini, inflasi tetap “jauh di atas” target jangka panjang The Fed sebesar 2 persen, kata Powell pada hari Rabu.
Penampilannya yang dijadwalkan di hadapan Kongres untuk membahas laporan tengah tahunan Fed tentang kebijakan moneter memberi para pembuat kebijakan kesempatan untuk menanyai pejabat paling senior di bank tersebut di saat suku bunga tinggi dan pertumbuhan ekonomi melambat.
Bersamaan dengan keputusan suku bunga pada 14 Juni, The Fed juga menerbitkan perkiraan ekonomi terbaru yang menunjukkan bahwa kenaikan setengah poin persentase mungkin diperlukan tahun ini.
The Fed juga menaikkan proyeksi pertumbuhan PDB 2023 menjadi 1,0 persen dari 0,4 persen di bulan Maret.
Ekspektasi inflasi median untuk tahun ini sedikit turun menjadi 3,2 persen, sementara ekspektasi inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik ke tingkat tahunan sebesar 3,9 persen, kata Fed.
Sumber : CNA/SL