Harga Minyak Turun Setelah Kenaikan Pada Stok Minyak AS

Harga Minyak Turun
Harga Minyak Turun

New York | EGINDO.co – Harga minyak turun tipis pada hari Rabu setelah data industri menunjukkan kenaikan tak terduga pada stok minyak mentah AS, menandakan lemahnya permintaan pada pasar yang telah mengkhawatirkan resesi dan data ekonomi China yang mengecewakan.

Minyak mentah berjangka Brent turun 27 sen, atau 0,4 persen, menjadi $74,01 per barel pada pukul 00.19 GMT. Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI), berada di $69,13 per barel, turun 29 sen, atau 0,4 persen.

Kedua patokan tersebut naik lebih dari 3 persen pada hari Selasa di tengah harapan meningkatnya permintaan bahan bakar setelah bank sentral China menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek. Harga turun 4 persen pada hari Senin di tengah kekhawatiran mengenai ekonomi China setelah data ekonomi yang mengecewakan minggu lalu.

Baca Juga :  Harga Minyak Terus Naik, Kekhawatiran Meluasnya Konflik Di Timur Tengah

Stok minyak mentah AS naik sekitar 1 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Juni, menurut sumber-sumber pasar yang mengutip angka-angka dari American Petroleum Institute pada hari Selasa, berlawanan dengan estimasi rata-rata penurunan 510.000 juta barel menurut para analis yang disurvei oleh Reuters. (API/S)

Data pemerintah mengenai stok minyak akan dirilis hari ini.

Para pelaku pasar juga mengamati dengan seksama pertemuan Federal Reserve, yang tidak memiliki rencana kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga memperkuat dollar, membuat komoditas dalam mata uang AS menjadi lebih mahal untuk pemegang mata uang lain dan membebani harga.

Dengan inflasi yang masih terlalu tinggi dan ketidakpastian yang melimpah tentang prospek ekonomi dan efek tertunda dari 10 kenaikan suku bunga sejak Maret 2022, jeda dari kenaikan suku bunga tampaknya akan terjadi saat pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menentukan suku bunga berakhir pada hari Rabu.

Baca Juga :  Iran Waspadai Tanggapan AS Setelah Serangan Atas Pasukannya

Para ekonom memperkirakan Bank of Canada akan kembali menaikkan suku bunga pada bulan Juli menjadi 5,00 persen setelah kenaikan mengejutkan sebesar 25 basis poin minggu lalu.

Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada hari Kamis untuk menjinakkan inflasi yang membandel. Namun Bank of Japan, yang akan mengumumkan rencananya pada hari Jumat, diperkirakan akan mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya.

Sementara itu, OPEC+ telah memberikan Rusia baseline produksi minyak yang sedikit lebih tinggi, yang berarti Rusia dapat memproduksi lebih banyak di bawah kuota terbaru daripada yang telah disepakati sebelumnya.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top