Medan | EGINDO.co – Para petani kelapa sawit meminta di-Nol-kan pungutan Crude Palm 0il (CPO) agar harga Kelapa Sawit bisa terus menguat.
Hal itu dikatakan sejumlah petani Sawit di Kabupatena Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kepada EGINDO.co belum lama ini.
Dinilai mereka, harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit bisa tinggi apabila pungutan Crude Palm 0il itu dihapuskan karena sesungguhnya dengan adanya pungutan tersebut membuat harga TBS Sawit pada tingkat petani menjadi murah dan begitu terlalu murah petani tidak mampu menutupi biaya operasional seperti biaya panen, biaya pupuk dan perawatan.
Para petani yakin dengan dihapusnya pungutan Crude Palm 0il maka harga TBS Sawit ditingkat petani bisa tinggi dan stabil sehingga bisa membuat petani dapat mengembangkan kebun kelapa sawit yang dimilikinya.
Sementara itu doktor ekonomi yang juga pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Selasa (6/6/2023) di Jakarta menanggapi harga TBS Sawit yang murah mengingatkan pemerintah untuk menghapus pajak ekspor CPO dan dijadikan nol sebab tidak perlu pajak ekspor CPO karena daya saing CPO akan lemah di pasar internasional.
“Saya kira tidak perlu karena melemahkan daya saing dan juga buah kelapa sawit itu pemberian Tuhan, buah sawit tidak bisa ditahan, harus langsung diolah maka tidak perlu ada pajak ekspor CPO dan kalau perlu disubsidi karena negara tetangga juga tidak memungut ekspor CPOnya,” katanya mengingatkan.
Menurutnya pemerintah harus belajar dari pengalaman pengalaman yang lalu terhadap produk pertanian seperti dahulu cengkeh dan beberapa komoditi lainnya yang hancur. Untuk itu katanya jangan terulang lagi untuk kelapa sawit dimana komoditi kelapa sawit menghidupi jutaan rakyat Indonesia.
Katanya ekspor sawit atau produksi minyak sawit mentah atau Crude Palm 0il (CPO) harus jalan, harus bagus ekspor dan harus dikuasai kalau tidak nanti ekonomi akan parah dan devisa akan menurun dan dollar akan menguat.
Sedangkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr. Gulat Manurung, MP dalam keterangannya kepada wartawan sudah memohon kepada Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menko Marves Maritim agar menolong petani sawit dengan meng-nol-kan pungutan ekspor sawit sementara waktu dengan menginstruksikan Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan. Harapannya, harga TBS akan terdongkrak.
Dikatakannya dengan pungutan ekspor sawit sebesar US$95/ton praktis membebani harga TBS petani sebesar Rp285/kg.@
Bs/timEGINDO.co