Medan | EGINDO.co – Tarif Tol Medan-Binjai dinaikkan pengelola jalan Tol pada 18 Mei 2023 lalu membuat warga Medan sebagai pengguna jalan tol mengeluh. Hal itu karena kenaikan yang sangat besar sehingga memberatkan masyarakat pengguna jalan tol.
Sejumlah warga Medan sebagai pengguna jalan tol yang ditemui EGINDO.co mengatakan keberatan dengan naiknya tarif tol Medan – Binjai.
“Sangat memberatkan bang karena hampir setiap hari saya dari Stabat ke Medan untuk bekerja, tinggal di Stabat bekerja di Medan. Sebelumnya dari Stabat ke Medan, keluar di pintu Tol Bandar Selamat Medan hanya kena Rp31.000 sekarang menjadi Rp45.000, waduh, belum lagi pulangnya kalau via tol,” kata Mardi (45) seorang karyawan kepada EGINDO.co Minggu (28/5/2023) di Bandar Selamat Medan Tembung.
Dikatakannya dengan naiknya tarif tol Medan – Binjai sangat memberatkan, hitung-hitung lebih baik uangnya pembeli bensin (BBM), biarlah lambat sampai di rumah karena tidak masalah. Lain halnya ketika masuk kerja harus tepat waktu.
Menurut Mardi apa yang dikatakan pemerintah dengan adanya jalan tol di Medan akan mengurangi kemacetan lalulintas di kota Medan dan jalan jalan menuju ke kota Medan akan tetapi dengan tarif yang terus naik tentunya harapan itu hanya omong kosong belaka, buktinya ruas ruas jalan tol di kota Medan dan Sumatera Utara masih sepi dari kendaraan.
Berbagai tanggapan warga kota Medan setelah kenaikan tarif jalan Tol Medan-Binjai, ada yang biasa saja, ada yang mengeluh dengan naiknya tarif tol tersebut.
Sedangkan Azwardin (34) penduduk Tanjung Morawa B merasa heran dengan tarif tol sekarang ini yang mahal bila dibandingkan dengan tarif tol yang dibangun era Soeharto seperti jalan tol Belawan Medan Tanjung Morawa (Balmerah) yang menyenangkan masyarakat karena tarif tolnya sangat terjangkau masyarakat.
“Bertahun tahun saya lewat jalan tol Balmerah dari Tanjung Morawa ke Belawan karena kerja di Belawan dan tinggal di Tamora (Tanjung Morawa) tarif tolnya sangat berbeda dengan tarif tol yang dibangun sekarang ini yang mana kualitas jalannya juga buruk. Namun, kok bisa mahal tarif tolnya,” kata Azwardin mempertanyakan.
Ada pula warga Medan yang tidak mau disebutkan namanya menganjurkan tidak usah pakai tol, “Lewat jalan umum saja biarlah macet, biarlah habis minyak karena hitung hitung lebih murah harga minyak dari tarif lewat tol” katanya bernada kesal.
Sementara itu sebagaimana diberitakan sebelumnya PT Hutama Karya selaku pengelola jalan Tol Medan-Binjai telah resmi resmi menaikkan tarif tol Medan-Binjai mulai Rabu 18 Mei 2023 lalu dengan kenaikan tarif tol Medan Binjai untuk kendaraan Golongan I semula Rp13.000 menjadi Rp26.500, kendaraan golongan I diantaranya sedan, mobil jip, pick up atau truk kecil, dan bus termasuk kendaraan jenis Avanza atau Xenia.
Untuk kendaraan Golongan II dan III seperti truk besar dengan dua gandar dan tiga gandar, semula tarifnya Rp19.500 naik menjadi Rp40.000,-
Kendaraan Golongan IV dan V truk besar dengan empat gandar dan lima gandar, tarifnya semula Rp26.000 naik menjadi Rp53.500. Disamping itu juga kenaikan tarif Tol Tanjung Mulia-Helvetia, Tol Tanjung Mulia-Semayang, Tol Marelan-Helvetia, tol Marelan-Semayang, Tol Marelan-Binjai, Tol Helvetia-Semayang, Tol Helvetia-Binjai dan Tol Semayang-Binjai.@
Bs/timEGINDO.co