Berisiko Tinggi, Keberangkatan Jemaah Calon Haji Tertunda

Jemaah haji berisiko tinggi di Embarkasi Jakarta Pondok Gede
Jemaah haji berisiko tinggi di Embarkasi Jakarta Pondok Gede

Jakarta|EGINDO.co Sejumlah jemaah calon haji asal Embarkasi Jakarta Pondok Gede terpaksa ditunda keberangkatannya karena sangat berisiko tinggi. Mereka harus menjalani pemulihan kesehatan terlebih dahulu sebelum dinyatakan dapat terbang ke Tanah Suci.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede. Naning Nugrahini, Jumat (26/5/2023). “Mereka akan diobservasi, baru kemudian diserahkan kembali kepada PPIH untuk bisa diberangkatkan,” ujarnya.

Naning menambahkan soal kapan waktu keberangkatannya itu diserahkan kepada PPIH. “Yang pasti jika ada jemaah berisiko tinggi maka kami akan laporkan kepada Ketua PPIH,” ucapnya.

Pemeriksaan kesehatan para jemaah haji terdiri dari tiga tahapan. Tahap pertama dan kedua dilakukan oleh dinas kesehatan di lokasi asal jemaah.

Baca Juga :  Raja Kamboja Mengangkat Putra Hun Sen Sebagai PM Baru

Menurut Naning, penentuan apakah jemaah itu berisiko tinggi atau tidak dilakukan pada pemeriksaan tahap kedua. “Di sini ditentukan apakah jemaah dinyatakan mampu atau tidak secara kesehatannya,” ujarnya.

Naning menambahkan seluruh jemaah yang datang ke Embarkasi Pondok Gede telah dinyatakan istitoah. Artinya, secara kesehatan dianggap mampu melaksanakan ibadah haji secara fisik, mental, dan material.

“Nah, pemeriksaan ketiga dilakukan untuk mengetahui apakah jemaah yang sudah istitoah itu layak atau tidak untuk terbang,” ujarnya. Menurut Naning, saat memasuki embarkasi, jemaah diberikan tanda kalung dari dinas kesehatan.

Kalung berwarna putih artinya tidak memiliki risiko kesehatan. Kemudian kalung berwarna oranye artinya jemaah bersangkutan dianggap berisiko tinggi.

Baca Juga :  Rupiah Menguat ke Rp15.921, Mata Uang Asia Variatif

“Berdasarkan warna-warna tersebut, petugas akan memantau terutama jemaah yang berisiko tinggi,” kata Naning. Meski begitu, dia belum mengetahui secara persis berapa total jemaah berisiko tinggi yang tertunda keberangkatannya.

“Masih dalam penghitungan dan analisa,” ucapnya. Yang pasti setiap minggunya PPIH akan menyampaikan soal jemaah berisiko tinggi tersebut.​

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top