Washington | EGINDO.co – Seorang pria Massachusetts telah ditangkap karena memberikan informasi mengenai para pembangkang China di Amerika Serikat kepada pemerintah China, Departemen Kehakiman mengatakan pada hari Senin (15 Mei).
Litang Liang, 63 tahun, dari Brighton, ditangkap pada 9 Mei lalu dengan tuduhan bertindak sebagai agen Republik Rakyat China (RRC) tanpa memberi tahu pihak berwenang AS, demikian menurut departemen tersebut.
Pengumuman penangkapan Liang dilakukan pada hari yang sama ketika pengadilan di kota Suzhou, China timur, mengungkapkan bahwa seorang warga negara AS berusia 78 tahun, John Shing-wan Leung, telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan spionase.
Departemen Kehakiman mengatakan bahwa antara tahun 2018 dan 2022, Liang telah memberikan informasi tentang penduduk, pembangkang, dan kelompok-kelompok di wilayah Boston, termasuk “organisasi masyarakat yang condong ke arah pro-Taiwan”, kepada para pejabat pemerintah China.
Liang mengorganisir protes tandingan terhadap para pembangkang pro-demokrasi di Boston dan memberikan nama-nama serta memberikan foto-foto para pembangkang dan calon anggota baru kepada Kementerian Keamanan Publik China, demikian ungkap departemen tersebut.
“Kami tidak akan mentolerir upaya China untuk mengganggu wacana publik dan mengancam partisipasi sipil di Amerika Serikat,” kata asisten jaksa agung Matthew Olsen dalam sebuah pernyataan.
“Kasus ini menunjukkan, sekali lagi, sejauh mana pemerintah China, termasuk Kementerian Keamanan Publiknya, akan menyasar orang-orang di AS yang menggunakan hak-hak mereka untuk berbicara menentang RRT.”
Liang dapat menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara jika terbukti bersalah atas tuduhan bertindak sebagai agen pemerintah asing. Dia dapat menghadapi hukuman tambahan lima tahun jika terbukti bersalah atas tuduhan konspirasi untuk bertindak sebagai agen pemerintah asing.
Pengadilan China di Suzhou mengungkapkan sedikit rincian tentang kasus spionase yang melibatkan Leung, yang juga merupakan penduduk tetap Hong Kong, tetapi kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara Beijing dan Washington.
Hubungan AS-China sudah tegang karena isu-isu seperti perdagangan, hak asasi manusia, dan Taiwan.
Washington dan Beijing baru saja mengakhiri jeda tidak resmi dalam kontak-kontak tingkat tinggi karena penembakan jatuh balon udara yang dicurigai milik China pada bulan Februari.
Sumber : CNA/SL