Grup Sinarmas (SMAR) Penjualan Lokal Dan Ekspor Berimbang

pembibitan
Pembibitan kelapa sawit milik Sinar mas agri

Jakarta | EGINDO.co – Pendapatan Emiten minyak sawit Grup Sinarmas, PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk. (SMAR) dipengaruhi oleh ekspor dan dari pergerakan harga pasar internasional akan tetapi penjualan lokal dan penjualan ekspor memiliki komposisi yang hampir berimbang.

Hal itu menurut Investor Relation PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk. (SMAR) Pinta Sari Chandra kepada media tentang pemangkasan kuota ekspor minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) yang diberlakukan pemerintah, dimana melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali memberlakukan pengurangan rasio kuota hak ekspor CPO. Kebijakan tersebut membuat rasio penjualan ke luar negeri dan pemenuhan DMO dipangkas menjadi 1:4. Artinya, produsen hanya bisa melakukan ekspor sebanyak 4 kali dari jumlah pemenuhan pasokan dalam negeri

Dijelaskannya sebagian besar penjualan ekspor SMAR ditujukan ke India, ke Pakistan, China, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan sebagainya. Pinta mengatakan, industri minyak sawit merupakan industri yang penting dan strategis bagi perekonomian Indonesia.

Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk katanya optimistis kebijakan pemerintah bersifat strategis untuk menjaga daya saing industri sawit dalam jangka panjang.  Konsumsi domestik Indonesia kurang dari 40 persen dari produksi minyak sawit di Indonesia sehingga setelah memenuhi kebutuhan domestiknya, Indonesia memiliki kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan minyak sawit dunia.

Dijelaskannya, tahun 2022 SMAR membukukan laba jumbo sebesar Rp5,50 triliun, naik signifikan 94,59 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021 sebesar Rp2,83 triliun.  Dalam laporannya, PT SMART Tbk. mencatatkan hasil produksi TBS dan produk sawit pada 2022 sedikit meningkat didukung kondisi cuaca yang membaik.

Perseroan mencatat produksi TBS 2022 sebesar 2,48 juta ton, naik 2 persen dari 2,42 juta ton pada 2021. Dominasi produksi TBS masih dari kebun inti Perseroan yang mencapai 1,95 juta ton (turun 1 persen), sedangkan dari kebun plasma 529.621 ton (naik 18 persen).

Sementara itu, produksi produk sawit juga naik 4 persen menjadi 729.028 ton selama 2022, yang terbagi atas minyak sawit mentah (CPO) sebesar 571.771 ton dan palm kernel (PK) 157.257 ton.@

Bs/timEGINDO.co

 

Scroll to Top