Data 237.000 Pegawai Pemerintah AS Dibobol

Perusahaan Teknologi China berhasil meretas pemerintah dan aktivis asing
Perusahaan Teknologi China berhasil meretas pemerintah dan aktivis asing

Washington | EGINDO.co – Informasi pribadi dari 237.000 pegawai pemerintah federal saat ini dan mantan pegawai pemerintah federal telah terekspos dalam pelanggaran data di Departemen Transportasi AS (USDOT), sumber yang diberi penjelasan tentang masalah ini mengatakan pada hari Jumat.

Pelanggaran tersebut mengenai sistem untuk memproses tunjangan transit TRANServe yang memberikan penggantian biaya perjalanan bagi para pegawai pemerintah. Tidak jelas apakah ada informasi pribadi yang digunakan untuk tujuan kriminal.

USDOT memberi tahu Kongres pada hari Jumat dalam sebuah email yang dilihat oleh Reuters bahwa penyelidikan awal terhadap pelanggaran data tersebut telah “mengisolasi pelanggaran pada sistem tertentu di departemen yang digunakan untuk fungsi administratif, seperti pemrosesan tunjangan transit karyawan.”

Baca Juga :  Apple Bergabung dengan Skema Sukarela AS Mengelola Risiko AI

USDOT mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa pembobolan tersebut tidak mempengaruhi sistem keamanan transportasi. Tidak disebutkan siapa yang bertanggung jawab atas peretasan tersebut.

Departemen tersebut sedang menyelidiki pelanggaran tersebut dan telah membekukan akses ke sistem tunjangan transit hingga sistem tersebut telah diamankan dan dipulihkan, katanya.

Tunjangan tunjangan maksimum adalah $280 per bulan untuk biaya perjalanan angkutan massal pegawai federal. Pelanggaran ini berdampak pada 114.000 karyawan saat ini dan 123.000 mantan karyawan.

Pegawai dan lembaga federal telah menjadi target peretas di masa lalu.

Dua pembobolan di Kantor Manajemen Personalia AS (OPM) pada tahun 2014 dan 2015 membahayakan data sensitif milik lebih dari 22 juta orang, termasuk 4,2 juta pegawai federal dan pegawai negeri, serta data sidik jari 5,6 juta orang.

Baca Juga :  Jepang Wajibkan Tes Covid-19 Saat Kedatangan Pelancong China

Para peretas Rusia yang dicurigai menggunakan perangkat lunak SolarWinds dan Microsoft untuk menyusup ke dalam badan-badan federal AS menerobos jaringan Departemen Kehakiman yang tidak diklasifikasikan dan membaca email-email di Departemen Keuangan, Perdagangan, dan Keamanan Dalam Negeri. Sembilan lembaga federal dibobol, demikian yang dilaporkan Reuters pada tahun 2021.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top