Shanghai/Singapura | EGINDO.co – Bank sentral RRT kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga kebijakan jangka menengahnya tidak berubah ketika memperpanjang pinjaman yang jatuh tempo pada hari Senin, meskipun ada sejumlah data baru-baru ini yang menunjukkan goyahnya pemulihan ekonomi, sebuah survei Reuters menunjukkan.
Dalam sebuah jajak pendapat terhadap 30 pengamat pasar yang dilakukan minggu ini, 26 partisipan, atau 86,7%, memperkirakan People’s Bank of China (PBOC) akan mempertahankan tingkat suku bunga pada fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun tidak berubah pada 2,75%.
Dari empat responden yang tersisa, tiga responden memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 5 basis poin dan satu responden memperkirakan penurunan sebesar 10 basis poin ketika pinjaman MLF yang jatuh tempo senilai 100 miliar yuan ($14,5 miliar) diperpanjang.
“Kami masih melihat tidak ada penurunan suku bunga kebijakan pada tahun 2023, sementara pemotongan rasio cadangan wajib (RRR) sebelumnya dan penurunan suku bunga deposito bank dapat menyebabkan penurunan suku bunga dasar kredit (LPR) sebesar 10 basis poin nantinya,” kata Wang Tao, kepala ekonomi Asia dan kepala ekonom China di UBS.
Wang menambahkan bahwa ia memperkirakan permintaan kredit akan pulih tahun ini meskipun terjadi penurunan pinjaman bank di bulan April.
Namun, dengan para regulator yang memandu suku bunga deposito bank-bank untuk lebih rendah pada saat yang sama Federal Reserve telah mengisyaratkan potensi jeda dalam siklus pengetatannya, beberapa analis dan trader percaya bahwa suku bunga pinjaman pasti akan menurun dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami sekarang memperkirakan penurunan 20 basis poin pada suku bunga MLF di sisa tahun ini, yang merupakan proksi suku bunga kebijakan Citi,” kata analis Citi dalam sebuah catatan.
“Penurunan pertama dapat dilakukan secepatnya pada akhir kuartal kedua. Penyelarasan suku bunga kemudian akan mengarah pada revisi ke bawah untuk LPR dengan ukuran yang sama – mungkin lebih untuk LPR 5 tahun jika momentum properti melunak lebih dari yang diharapkan.”
PBOC terakhir kali memangkas suku bunga MLF pada Agustus 2022 dalam upaya untuk menghidupkan kembali permintaan kredit untuk mendukung ekonomi yang terkena dampak COVID.
Suku bunga MLF berfungsi sebagai panduan untuk patokan LPR, dan pasar biasanya menggunakan suku bunga jangka menengah sebagai pendahulu untuk setiap perubahan pada patokan pinjaman. Penetapan suku bunga LPR bulanan akan diumumkan pada 22 Mei.
Sumber : CNA/SL