Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto menjelaskan, Perjalanan jauh via tol akan dapat menimbulkan tingkat kelelahan yang cukup tinggi. Hal ini sangat berisiko karena dapat mengurangi tingkat konsentrasi yang berakibat pada menurunnya tingkat kemampuan mengemudi. Apabila hal ini dipaksakan tanpa mempertimbangkan stamina atau kemampuan fisik dapat berakibat pada resiko kecelakaan.
Ungkap Budiyanto, Rest area yang dibangun di sepanjang jalan tol untuk memberikan relaksasi kepada pengguna jalan tol untuk istirahat mengembalikan stamina sambil menikmati kuliner yang tersedia dan memenuhi kebutuhan yang lain BBM dan sebagainya. Rest area memiliki daya tampung atau kapasitas yang relatif terbatas. Apabila tidak ada manajemen pengaturan akan dapat berdampak kepada over capacity ( over load ) bahkan efek diluar rest area berupa kemacetan.
Ia katakan, Begitu pentingnya pengaturan di Rest area dengan penempatan petugas dan CCTV dikombinasikan dengan pengawasan yang didukung teknologi berupa monitoring perjalan di jalan tol. Pengguna jalan yang istirahatnya melebihi porsi yang telah ditentukan akan dapat berakibat pada E- tol mengalami expired atau kedaluwarsa ( E-tol sementara diblokir ) secara otomatis dan akan muncul ALB ( Automatic Line Barrier ). Dalam sistem monitoring perjalanan yang diberlakukan oleh manajemen pengelola jalan tol bahwa setiap pengguna jalan memiliki durasi waktu perjalanan 1,5 – 2 kali perjalanan maksimal.
Mantan Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP ( P ) Budiyanto SSOS. MH mengatakan, Sistem monitoring ini sebagai rambu – rambu bagi pengguna jalan tol agar dapat memanfaatkan rest area se- efisien mungkin. Gunakan waktu seefektif mungkin untuk istirahat mengembalikan stamina. Menggunakan rest area tidak proporsional dalam arti melebihi batas yang ditentukan akan termonitor pada sistem monitoring perjalanan yang dapat berkonsekuensi pada E-tol mengalami expired yang akan mengganggu perjalanan anda.
“Walaupun hal ini dapat diselesaikan melalui GTO yang sudah dipersiapkan, “tutup Budiyanto.
@Sadarudin