Pengamat: Pemudik Sepeda Motor Cenderung Melanggar

Mudik-4154672340

Jakarta|EGINDO.co Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto menjelaskan, Himbauan Pemerintah untuk tidak menggunakan Sepeda motor dalam perjalanan mudik kurang mendapatkan respon dari Para pemudik. Mereka beranggapan bahwa mudik dengan menggunakan Sepeda motor masih dianggap lebih efisien, biaya murah dan lebih fleksibel.

Lanjutnya, Aspek fleksibilitas sepeda motor disini disamping untuk sarana mobilitas dari titik pemberangkatan sampai dengan tujuan kampung halaman, juga dapat digunakan untuk mondar – mandir di kampung halaman sebagai sarana silaturahmi mengunjungi famili, saudara dan rekan-rekannya di kampung halamannya.

Ia katakan, Sinyalemen menggunakan sepeda motor yang tegak lurus dengan kecelakaan lalu lintas tidak mengurangi niat yang kuat untuk mudik menggunakan Sepeda motor. Hal ini dapat dilihat data Kementrian Perhubungan bahwa mudik dengan menggunakan Sepeda motor cukup tinggi rangking kedua setelah mobil pribadi yang mencapai diatas 25 juta lebih.

“Jumlah pemudik yang menggunakan Sepeda motor yang begitu tinggi diharapkan tidak mengesampingkan aspek keamanan dan keselamatan,” Ujarnya.

Dikatakan Budiyanto, Pastikan Sepeda motor dalam kondisi prima / laik jalan. Gunakan helm SNI, sarung tangan, jaket dan Sepatu demi keselamatan.Tidak membawa penumpang lebih dari satu dan membawa barang yang berlebihan, ikuti sesuai ketentuan bersepeda motor.

Mantan Kasubdit Bin Gakkum AKBP ( P  ) Budiyanto mengatakan, Jangan memaksakan perjalanan apabila capai lelah karena akan dapat mengganggu konsentrasi. Konsentrasi sangat dibutuhkan dalam berkendara agar tetap stabil mengendarai kendaraan bermotor dan terhindar dari resiko kecelakaan. Hasil pantauan secara kasat indra di jalan, dan dari media elektronika TV sangat nampak sekali adanya kecenderungan pemudik menggunakan Sepeda motor masih diwarnai pelanggaran yang cukup mencolok.

“Membawa penumpang lebih dari satu bahkan membawa anak kecil, membawa barang yang berlebihan, menggunakan perlengkapan dengan mengabaikan aspek keselamatan dan sebagainya,”tandasnya.

Ungkap Budiyanto, Membawa beban yang cukup berat, sudah barang tentu akan menambah tingkat kelelahan yang tinggi yang berisiko pada keseimbangan pengendalian kendaraan, dan dapat menurunkan tingkat kemampuan mengendarai Sepeda motor. Agar kemampuan mengendarai kendaraan bermotor tetap stabil dibutuhkan fisik yang prima dan konsentrasi penuh.

Kecenderungan melanggar menurut Pengamatan transportasi Budiyanto, dengan membawa penumpang lebih dari satu, membawa barang yang berlebihan merupakan pelanggaran lalu lintas yang berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas yang bersifat fatalitas. Anggapan mudik menggunakan Sepeda motor lebih efisien, murah dan fleksibel sah – sah saja walaupun dari data kecelakaan 63 % lebih melibatkan Sepeda motor baik sebagai korban maupun pelaku. Sehingga Mindset mitigasi untuk mengurangi resiko wajib tertanam pada setiap pemudik yang menggunakan Sepeda motor.

Patuhi ketentuan membawa penumpang, barang dan patuhi aturan berlalu lintas yang benar. “Jangan terjebak pada pola pemikiran menggampangkan masalah yang dapat membuka ruang terjadinya hal yang fatal diluar perhitungan logika kita,” ujarnya. 

Mari berlalu lintas dengan tertib, kata Budiyanto sekalipun menggunakan Sepeda motor dan berlalu lintas tertib paralel dengan berkendara yang berkeselamatan. Marilah nuansa mudik ini untuk membangun tradisi silaturahmi ketimuran dengan tidak mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan.

“Situasi harus diciptakan secara paralel atau bersama – sama, baik pengguna jalan maupun pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan,” tegas Budiyanto.

@Sadarudin

Scroll to Top