Jakarta|EGINDO.co Pengamatan transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Situasi bongkar muat di dalam Pelabuhan saat libur lebaran harus menjadi perhatian serius dari Pengelola Pelabuhan. Sistem harus berjalan dengan efektif jangan sampai berefek pada situasi lalu lintas di luar Pelabuhan. Sering terjadi karena gangguan sistem di Pelabuhan atau aktivitas terganggu berdampak pada antrian panjang yang mengular di jalan diluar Pelabuhan.
Ia katakan, Kejadian liburan mudik tahun 2022 kemacetan panjang terjadi sepanjang jalan menuju Pelabuhan Merak. Usut punya usut penyebabnya adalah kekurangan Kapal angkut ( orang dan barang ) sehingga terjadi antrean kendaraan akan naik kapal, berimbas pada antrean kendaraan bermotor diluar.
Lanjutnya, kejadian yang sama di Pelabuhan Tanjung Priok saat ada gangguan teknis di dalam Pelabuhan.
Semua pemangku kepentingan yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan tidak boleh berpikir parsial. Kejadian yang terjadi di Pelabuhan sudah dipastikan akan berdampak pada situasi diluar Pelabuhan.
“Pada saat situasi libur Panjang bagaimana membuat perencanaan yang komprehensif dari mulai mempersiapkan SDM, sarana angkut/ Kapal, mekanisme yang jelas dan gampang, termasuk prediksi kejadian diluar prediksi/ penalaran/ logika,”kata mantan Kasubdit Bin Gakkum Budiyanto.
Diungkap nya, Peristiwa yang pernah terjadi “kemacetan panjang” jangan dianggap hal yang rutin, tapi wajib digunakan untuk bahan evaluasi untuk membuat perencanaan yang matang dan membuat terobosan baru supaya kejadian tersebut tidak terulang. Apalagi liburan lebaran tahun ini pasca Pandemi prediksi atau data dari Kementrian Perhubungan bahwa pergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun 2023 bisa mencapai: 123,8 juta, ada peningkatan 14,2 % dibandingkan prediksi lebaran tahun 2022 yang mencapai 85,5 juta.
“Prediksi ini sudah dipastikan akan terjadi peningkatan pengguna jasa moda transportasi laut, sehingga harus dipersiapkan dengan baik,” tegasnya.
@Sadarudin