Jakarta | EGINDO.co – Indah Kiat (INKP) rencananya akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Mei 2023 mendatang untuk meminta persetujuan aksi korporasi pembangunan pabrik kertas industri baru.
Rencana itu terungkap dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/4/2023) lalu yang dikutip EGINDO.co
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu disebutkan Indah Kiat (INKP) akan membangun pabrik baru bernilai US$ 3,63 miliar. Pabrik baru itu dibangun untuk menambah pabrik INKP yang sudah ada selama ini berlokasi di Pekanbaru-Riau, Tangerang-Banten dan Serang-Banten serta kini berniat membangun lagi pabrik kertas.
Dijelaskan INKP berniat untuk membangun pabrik kertas industri beserta dengan sarana pendukungnya di Karawang-Jawa Barat yang akan memproduksi kertas industri dengan kapasitas 3,9 juta ton per tahun yang terdiri dari industrial white paper dengan kapasitas 3 juta per tahun dan industrial brown paper dengan kapasitas 900.000 per tahun.
Pihak yang terlihat pada tahap awal rencana transaksi yakni kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Gunung Patapaan Abadi, PT Lancarjaya Mandiri Abadi, PT Masterpancang Pondasi, PT Pakubumi Semesta, PT Putra Bintang Sembada, PT TeamworX Indonesia dan PT Top Pondasi Indonesia.
Rencana membangun pabruk baru itu sangat serius dibuktikan dengan sarana pendukung dan dana investasi US$ 3,53 miliar. Dalam keterbukaan informasi dari INKP di BEI dijelaskan bahwa Indah Kiat akan membangun pabrik baru di Karawang, Jawa Barat.
Dasarnya, per akhir 2022, tiga pabrik INKP memiliki total kapasitas produksi 3,1 juta ton pulp per tahun, 1,6 juta ton kertas budaya per tahun, 2,2 juta ton kertas industri/kemasan per tahun, dan 108.000 ton tissue per tahun. Sedangkan tahun 2022, volume produksi pulp INKP mencapai 2,96 juta ton atau 95,48% dari total kapasitas produksi.
Volume produksi kertas budaya 1,35 juta ton atau 84,37% dari total kapasitas. Volume produksi kertas industri pada 2022 mencapai 2,09 juta ton atau 95% dari total kapasitas. Sedangkan volume produksi tissue mencapai 54.000 ton atau 50% dari total kapasitas produksi.
Membangun pabrik baru itu disebutkan INKP bahwa permintaan produk kertas industri untuk pasar domestik dan pasar ekspor terus meningkat per tahun. Sedangkan utilisasi segmen kertas industri mencapai 95% di pabrik INKP.
Untuk itu karena rencana investasi transaksi material lebih dari 50% ekuitas sehingga perlu memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Mei 2023 mendatang.@
App/fd/timEGINDO.co